REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Lazio, Claudio Lotito, mengklaim tiga kartu merah dalam kekalahan 0-1 mereka dari AC Milan pada lanjutan Serie A Italia, Sabtu (2/3/2024) dini hari WIB, sebagai bentuk kekalahan yang dipaksakan yang menunjukkan FIGC tidak dapat diandalkan, sehingga ia akan mendorong lembaga ketiga untuk menilai.
Aquile sudah marah besar kepada wasit Marco Di Bello setelah dua insiden pertama, di mana Mike Maignan bertabrakan dengan Taty Castellanos di area penalti dan Luca Pellegrini menerima kartu kuning kedua ketika dia secara naif ditangkap oleh Christian Pulisic saat mencoba mengeluarkan bola dari permainan.
Situasi memburuk di menit-menit akhir setelah gol Noah Okafor, ketika Adam Marusic dikeluarkan dari lapangan karena perbedaan pendapat, kemudian Matteo Guendouzi dengan sangat kasar menerima kartu merah karena reaksi pelanggaran terhadap Pulisic.
Pelatih Maurizio Sarri tidak datang untuk berbicara kepada media setelahnya, sehingga hanya Presiden Lotito yang berbicara. "Ketika pertandingan berjalan seperti ini, harus ada organisasi yang dipilih untuk mengevaluasi situasinya," kata Lotito dikutip dari Football Italia, Sabtu (2/3/2024).
"Ini berarti sistem tidak dapat diandalkan dan ketika hal itu terjadi, kita memerlukan lembaga tingkat ketiga untuk mengakhiri situasi ini. Ketika Anda melanggar hukum, ada institusi yang menghakimi," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, kompetisi sepak bola Italia sudah melampaui garis merah, melampaui setiap batas yang bisa dibayangkan. Sebab itu, ia mengatakan klub akan membuat suaranya didengar di tempat yang tepat sesuai dengan apa yang dilihat semua orang.
"Jika sistem tidak dapat menjamin keandalannya, maka kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan. Kami akan membuat suara kami didengar di institusi lain," kata dia.
Hal ini terjadi hanya beberapa jam setelah Lotito memperingatkan bahwa Lazio berada di balik rencana Lega Serie A untuk menuntut FIGC dan menciptakan divisi gaya Liga Premier yang memisahkan diri, jadi dia sudah cenderung menolak otoritas mereka.
Tidak ada tim yang menerima tiga kartu merah dalam pertandingan Serie A yang sama sejak Palermo pada November 2012 melawan Bologna. "Saya tidak tahu siapa Di Bello atau dari mana asalnya. Waktunya telah tiba bagi Lega untuk menciptakan elemen ketiga di luar sistem," ujarnya.