REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penghitungan suara (real count) sementara KPU masih terus berlangsung. Baik suara Pilpres dan Pileg 2024, masih terus menjalani rekapitulasi dari berbagai daerah.
Salah satu yang menarik untuk disoroti adalah perolehan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat (Dapil Jabar) II. Dapil yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini menyediakan 10 kursi di Senayan.
Di wilayah ini, PKB dan Golkar unggul hingga diproyeksikan mendapatkan dua kursi. Sementara itu, posisi ketiga ditempati PKS, disusul Gerindra, Demokrat, PDIP, Nasdem, dan PAN. Keenam partai tersebut diperkirakan masing-masing menyegel satu kursi.
Hanya saja, yang menarik adalah persaingan caleg PKS dan Demokrat. Secara kumulatif suara partai, PKS memang lebih unggul dengan 218.344 suara (12,22 persen) dibandingkan Demokrat yang mengumpulkan 170.260 suara (9,53 persen). Data tersebut merupakan penghitungan sementara 11.398 tempat pemungutan suara (TPS) atau 70,70 persen dari total 16.122 TPS di Dapil Jabar II.
Hanya saja, untuk suara caleg Demokrat yang bakal mendapatkan kursi di Senayan, perolehan Demokrat mengungguli torehan PKS. Caleg yang dimaksud adalah Dede Yusuf Macan Effendi yang sudah mengoleksi 115.482 suara.
Adapun caleg unggulan PKS adalah Ahmad Heryawan alias Aher dengan 78.744 suara. Suara PKS terkatrol lantaran beberapa caleg nomor urut bawah juga bisa mendapatkan suara di kisaran puluhan hingga belasan ribu.
Sebagaimana diketahui, pasangan Aher-Dede Yusuf adalah gubernur dan wakil gubernur Jabar periode 2008-2013. Ketika memasuki periode kedua pemerintahan, Aher dan Dede pecah kongsi.
Aher menggandeng Deddy Mizwar akhirnya bisa memenangkan kursi gubernur Jabar periode 2013-2018. Pasangan yang diusung PKS tersebut mendapatkan 32,39 persen. Sedangkan Dede Yusuf menggandeng Lex Laksamana diusung Demokrat hanya meraup suara 25,24 persen. Pilgub Jabar 2013 diikuti lima kandidat.