REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Samantha Power menuntut dihentikannya kekerasan di Tepi Barat. Ia menyebut kekerasan yang tidak dapat ditoleransi terus dilakukan oleh pemukim Israel yang menduduki wilayah Tepi Barat.
"Pusat pemuda di Tepi Barat ini pernah menjadi tempat berkumpulnya ribuan warga Palestina. Serangan berulang kali oleh pemukim ekstremis Israel telah memaksa pintu-pintu tersebut ditutup dan mengirimkan gelombang ketakutan yang mengejutkan di masyarakat," kata Samantha Power, seperti dilaporkan Anadolu, Sabtu.
Pada awal pekan ini, Power mengumumkan tambahan bantuan kemanusiaan dari USAID senilai 53 juta dolar Amerika Serikat (Rp832 miliar). Dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat Gaza dan Tepi Barat guna membantu meningkatkan jumlah makanan, air, tempat tinggal, dan barang-barang kebersihan.
Kemudian, pada Kamis (29/2), Power bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya membahas bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Jalur Gaza.
"Masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pekerja bantuan dalam menyalurkan bantuan yang bisa menyelamatkan nyawa ini," ucapnya.