Sabtu 02 Mar 2024 22:48 WIB

Selalu Ingat Allah dalam Berbagai Keadaan

Pentingnya menggantungkan hati hanya kepada Allah SWT

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi). Islam tidak mengenal hukum karma, namun Islam meyakini bahwa perbuatan manusia pasti akan menghasilkan balasan yang setimpal.
Foto: Dok. Freepik
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi). Islam tidak mengenal hukum karma, namun Islam meyakini bahwa perbuatan manusia pasti akan menghasilkan balasan yang setimpal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Takdir merupakan bagian dari keyakinan umat Islam bahwa Allah adalah pencipta, pengatur, dan pengendali segala sesuatu, termasuk nasib dan perjalanan hidup manusia. Dalam takdir, Allah mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi di masa depan. 

Takdir mencakup keputusan Allah tentang nasib individu, termasuk rezeki, umur, dan keberuntungan seseorang. Begitupun rasa sedih yang sering dialami manusia dalam kesehariannya itu datang dari takdir Allah SWT. 

Baca Juga

Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya akan dihadapkan pada berbagai takdir yang mungkin sulit untuk diterima. Takdir, dengan segala kejutan dan tantangannya, sering menjadi ujian bagi kemanusiaan seseorang. Namun, ada segelintir individu yang kesulitan atau bahkan tidak bisa sama sekali menerima takdir yang telah ditetapkan baginya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Hadid ayat 22:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS Al-Hadid: 22). 

Dengan demikian, manusia perlu berprasangka baik kepada Allah atas segala takdir yang menghadapi hidupnya. Untuk itu terdapat cara agar manusia bisa tenang dalam menjalani hidupnya. Salah satunya dengan cara menggantungkan diri hanya kepada Allah SWT. 

Merujuk pada video ceramah Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV, mengatakan bahwa jika segala sesuatu tidak melibatkan Allah maka seberat apapun yang dihadapi akan terasa sangat berat dan selalu berprasangka buruk terhadap takdir Allah. 

Contoh, seseorang ditimpa musibah berupa sakit keras, ditambah lagi kondisi ekonomi yang menurun. Jika orang tersebut menggantungkan hatinya kepada Allah, maka ia akan berpikir musibah dan rasa sakit yang sedang dihadapinya adalah takdir yang baik dari Allah, dan memberikan ia kesempatan untuk istirahat dari kegiatan sehari-harinya. 

Bahkan, ia akan merasa bersyukur dalam kondisi apapun. Mengingat setiap takdir yang diberikan oleh Allah selalu ada hikmahnya.

Namun sebaliknya, jika seseorang tidak menggantungkan hatinya kenapa Allah maka setiap musibah yang didapatkan akan terasa berat untuk ia jalani. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement