Ahad 03 Mar 2024 07:26 WIB

Drone-drone Ukraina dan Rusia Hantam Gedung Tempat Tinggal

Lima orang termasuk seorang anak berusia lima tahu berhasil diselamatkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
 Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas besar angkatan laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Jumat (22/9/2023)
Foto: AP
Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas besar angkatan laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Jumat (22/9/2023)

REPUBLIKA.CO.ID,ODESA -- Pihak berwenang Ukraina mengatakan empat orang termasuk anak berusia tiga tahun tewas dalam serangan drone Rusia yang menghantam gedung apartemen di Kota Odesa. Terlihat asap hitam dari puing-puing yang tersebar di lahan bekas gedung beberapa lantai berdiri.

Dapat terlihat pakaian dan furniture di antara reruntuhan beton dan baja yang tergantung di sisi puing-puing apartemen.

Baca Juga

"Rusia terus memerangi warga sipil, salah satu drone musuh menghantam gedung pemukiman di Odesa, delapan belas apartemen hancur," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam unggahan di aplikasi kirim-pesan Telegram, Sabtu (2/3/2024).

Badan Kedaruratan Negara Ukraina membagikan foto-foto termasuk jenazah balita yang dibawa dengan kantong jenazah oleh tim penyelamat. "Ini tidak mungkin dilupakan! Ini tidak mungkin dimaafkan," tulis lembaga itu.

Mereka mengatakan lima orang termasuk seorang anak berusia lima tahu berhasil diselamatkan. Menurut Zelenskyy, serangan itu menggunakan drone Shahed yang diproduksi Iran.

Rusia meluncurkan beberapa ribu drone jarak jauh itu sepanjang perang. Mengincar target-target yang berada di dalam jantung Ukraina.

“Suami saya segera berlari keluar untuk membantu orang-orang…lalu saya melihat orang-orang berlarian dan saya mengerti ada orang yang meninggal di sana,” kata Svitlana Tkachenko, yang tinggal di gedung tetangga.

Sementara itu sebuah drone juga menghantam gedung tempat tinggal lima lantai di Saint Petersburg di Rusia. Garda Nasional Rosgvardiya mengatakan 100 orang dievakuasi dan tidak ada korban jiwa.

Sebelumnya Gubernur St Petersburg Alexander Beglov mengatakan dua bangunan rusak dan penghuninya telah dievakuasi dalam apa yang ia sebut sebagai "insiden" tanpa korban jiwa.

Beglov tidak menjelaskan penyebab atau sifat dari insiden tersebut, namun penduduk setempat mengatakan mereka  mendengar suara aneh yang diikuti ledakan dan kebakaran.

"Awalnya saya mendengar bunyi peluit, karena saya baru saja membuka jendela, kemudian bunyi letupan, kobaran api dan apartemen yang penuh dengan asap, jendela pun berterbangan,"kata warga setempat, Elena.

Ia mengatakan peristiwa ini terjadi pada Sabtu pukul 07.00 pagi waktu setempat. Video yang diambil di lokasi kejadian menunjukkan fasad bangunan dan balkon yang rusak serta jendela-jendela dan kaca-kaca yang pecah dan puing-puing di tanah.

Media Rusia melaporkan insiden ini mungkin disebabkan drone Ukraina yang jatuh yang mengincar depot bahan bakar di dekat gedung itu. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan mereka "tidak memiliki informasi mengenai situasi yang dimaksudkan". 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement