Ahad 03 Mar 2024 17:30 WIB

Erick-Basuki Kompak Dorong BTN Jadi Solusi Perumahan Anak Muda

Backlog perumahan di Indonesia masih bertengger di angka 12,7 juta.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (3/3/2024).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Suasana HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (3/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN harus mampu menjadi tumpuan dalam solusi pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Erick menyebutkan, saat ini 52 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan diperkirakan angka ini meningkat menjadi 70 persen pada 2035. Erick mengatakan, pembiayaan untuk 600 ribu rumah tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, secara keseluruhan, kekurangan atau backlog perumahan di Indonesia masih bertengger di angka 12,7 juta.

"BTN tentu sudah luar biasa, dari 600 ribu rumah, sekarang sudah 300 ribu rumah yang BTN biayai, tapi angka 1 juta sampai 1,5 juta rumah harus menjadi terobosan,” ujar Erick usai menghadiri acara HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (3/3/2024).

Baca Juga

Menurut Erick, BTN memiliki kapabilitas untuk mencapai tujuan tersebut karena kinerjanya yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi aset maupun penurunan kredit bermasalah. Hal ini menandakan BTN merupakan bank dengan kesehatan yang baik.

"Perjalanan BTN luar biasa setelah mencapai usia ke-74. Pada 2019, ketika saya menjadi Menteri BUMN, BTN hanya membukukan laba Rp 200 miliar. Namun, sekarang sudah mencapai Rp 3,5 triliun. Hal ini berarti bank ini lebih sehat dan akan memberikan layanan yang juga sehat," ucap Erick. 

Erick berharap BTN dapat menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda sehingga BTN harus bekerja lebih keras dan menyusun strategi besar. 

"Nafas logo baru ini harus benar-benar dimaknai oleh seluruh BTNers dalam rangka menciptakan solusi bagi backlog perumahan kita," kata Erick.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, logo merupakan bentuk tanggung jawab dan kredibilitas bagi sebuah organisasi. Basuki meminta BTN menjaga makna yang dibawa oleh logo barunya tersebut.

"Garis merah yang dahulu di bawah kata BTN, sekarang berada di atas, artinya menjadi lebih sigap dan efisien. Sedangkan penggunaan huruf kecil berarti memasyarakat, sehingga BTN harus menjadi bank untuk rumah masyarakat," kata Basuki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement