Ahad 03 Mar 2024 17:48 WIB

Meta Mulai Uji Threads API, Hadir Juni 2024

Threads telah mulai menguji alat pengembang barunya dengan beberapa mitra.

Rep: Santi Sopia / Red: Friska Yolandha
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter di New York, AS, Rabu (5/7/2023). Meta meluncurkan aplikasi barunya Threads yang berfungsi sebagai pendamping Instagram dan merupakan pesaing langsung Twitter Elon Musk.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter di New York, AS, Rabu (5/7/2023). Meta meluncurkan aplikasi barunya Threads yang berfungsi sebagai pendamping Instagram dan merupakan pesaing langsung Twitter Elon Musk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta mulai menghadirkan Threads API online, meskipun masih memerlukan waktu sebelum dapat diakses secara luas oleh pengembang. API merupakan Application Programming Interface (Antarmuka Pemrograman Aplikasi). 

API merujuk pada perangkat lunak dengan fungsi yang berbeda. Sementara Antarmuka berarti kontrak layanan antara dua aplikasi.

Baca Juga

Threads telah mulai menguji alat pengembang barunya dengan beberapa mitra. Hal itu disampaikan Insinyur Meta Jesse Chen melalui sebuah postingan di Threads. Menurut Chen, dikutip oleh TechCrunch, API tersebut saat ini masih dalam versi “beta”.

Akan tetapi peluncuran yang lebih luas mungkin akan dilakukan “pada akhir Juni”. Kelompok perusahaan awal yang menguji versi beta API ini mencakup platform manajemen media sosial Sprinklr, Hootsuite, Social News Desk, dan Sprout Social. 

"Meta juga bekerjasama dengan agregator berita teknologi Techmeme dan platform video langsung Grabyo," kata Chen, seperti dilansir dari Engadget, Ahad (3/3/2024).

Untuk saat ini, sepertinya API tersebut akan memungkinkan penerbitan konten ke Threads dari layanan ini. Namun Chen mengatakan ada juga rencana untuk “mengaktifkan kemampuan moderasi balasan dan wawasan.

Memiliki API dapat membantu Threads menarik lebih banyak penerbit dan power user, yang sering kali mengandalkan perangkat lunak pihak ketiga untuk pengeposan dan analisis. Kepala Instagram Adam Mosseri sebelumnya telah menyatakan menolak untuk membujuk penerbit.

Dia mengatakan bahwa “kekhawatirannya” adalah API khusus akan “berarti lebih banyak konten penerbit dan tidak lebih banyak konten pembuat.” Mosseri juga mengatakan Threads tidak terlalu memperkuat berita di platform.

Namun dengan 130 juta pengguna, Threads mulai terlihat seperti alternatif yang layak dari X (sebelumnya Twitter). Threads menawarkan alat tingkat profesional yang bisa menjadi cara baik untuk membuat penerbit dan merek memposting lebih banyak ke platform. 

"Memiliki API juga berpotensi membantu rencana perusahaan untuk mendukung interoperabilitas dengan Mastodon dan fediverse lainnya, meskipun Meta belum mendiskusikan API-nya secara publik dalam konteks tersebut," demikian lanjut laporan tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement