Ahad 03 Mar 2024 20:37 WIB

CDC Perpendek Rekomendasi Masa Isolasi Covid-19

Selama isolsi, pasien Covid-19 dianjurkan untuk tidak berkontak dengan orang lain.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi isolasi pasien Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Ilustrasi isolasi pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memperbarui panduan terkait isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. Dalam panduan terbaru ini, CDC memperpendek masa isolasi pasien Covid-19 dari minimal lima hari menjadi minimal satu hari setelah gejala mereda.

Panduan terbaru dari CDC untuk pasien Covid-19 ini sama seperti panduan untuk pasien flu atau pasien yang terinfeksi respiratory syncytial virus (RSV). Pasien Covid-19 dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sampai  minimal 24 jam setelah demam dan gejala lain mereda.

Baca Juga

Selama melakukan isolasi mandiri, pasien Covid-19 dianjurkan untuk tidak berkontak erat dengan orang lain. Pasien Covid-19 dapat kembali beraktivitas seperti biasa sekitar 24 jam setelah gejala demam sudah benar-benar mereda tanpa penggunaan obat penurun demam.

"Pengumuman ini merefleksikan kemajuan yang telah kita buat dalam melindungi (warga) dari sakit berat akibat Covid-19," ungkap Direktur CDC Mandy Cohen MD MPH, seperti dilansir WebMD, pada Ahad (3/3/2024).

Meski anjuran masa isolasi mandiri telah diperpendek, Cohen tetap menekankan pentingnya semua upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Sebagai contoh, vaksinasi sebelum sakit dan menjalani perawatan serta isolasi mandiri bila sakit.

Perubahan anjuran isolasi mandiri yang lebih pendek ini memunculkan kekhawatiran bagi sejumlah ahli. Menurut para ahli, perpendekan masa isolasi mandiri ini dapat membuat masyarakat tak lagi menanggapi Covid-19 dengan serius.

Akibatnya, orang-orang dengan gangguan imun bisa terpapar oleh risiko yang lebih besar. Selain itu, para ahli mengungkapkan bahwa perubahan panduan isolasi mandiri ini tidak didasarkan pada pemahaman ilmiah terkini mengenai transmisi virus.

Akan tetapi, CDC menampik hal tersebut. Menurut CDC, panduan isolasi hingga 24 jam setelah gejala demam mereda merupakan anjuran yang juga direkomendasikan untuk kasus flu selama puluhan tahun. Oleh karena itu, CDC meyakini bahwa anjuran tersebut juga dapat meredam penyebaran Covid-19.

"Tak semua infeksi virus pada pernapasan menyebabkan demam, jadi memerhatikan gejala lain (seperti batuk dan pegal) juuga penting bagi Anda untuk menentukan kapan Anda sudah cukup pulih untuk meninggalkan rumah," jelas CDC.

Menurut CDC, jika gejala Covid-19 telah membaik dan tetap membaik dalam kurun waktu 24 jam setelahnya, risiko penularan kemungkinan sudah menurun secara signifikan. Dengan begitu, pasien Covid-19 bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Di sisi lain, CDC juga menyadari bahwa risiko penularan masih tetap ada setelah pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri. Oleh karena itu, CDC tetap menganjurkan orang-orang untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak dari orang lain selama lima hari setelah menyelesaikan masa isolasi mandiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement