Senin 04 Mar 2024 08:38 WIB

Laporan: Israel Rencanakan Serangan yang Tewaskan 112 Warga Gaza

Kelaparan mengancam kehidupan warga Gaza akibat penangguhan operasi bantuan internasional.

Rep: Kabar Dunia dan Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /Kabar Dunia dan Indonesia
.

 A destroyed truck of the Kuwaiti Relief Foundation which was hit in an Israeli air strike in the west of Deir Al Balah, southern Gaza Strip, 03 March 2024. More than 30,000 Palestinians and over 1,300 Israelis have been killed, according to the Palestinian Health Ministry and the Israel Defense Forces (IDF), since Hamas militants launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October 2023, and the Israeli operations in Gaza and the West Bank which followed it.  
A destroyed truck of the Kuwaiti Relief Foundation which was hit in an Israeli air strike in the west of Deir Al Balah, southern Gaza Strip, 03 March 2024. More than 30,000 Palestinians and over 1,300 Israelis have been killed, according to the Palestinian Health Ministry and the Israel Defense Forces (IDF), since Hamas militants launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October 2023, and the Israeli operations in Gaza and the West Bank which followed it.

ANKARA – Tel Aviv telah merencanakan serangan terhadap ratusan warga yang menunggu konvoi truk bantuan kemanusiaan, Kamis (29/2/2024) lalu. Israel melibatkan pengusaha lokal Palestina dalam rencana serangan tersebut.

Rentetan tembakan tentara Israel menyebabkan 112 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Laporan New York Times yang diberitakan Anadolu, Ahad mengungkapkan, sejumlah pejabat Israel, pengusaha lokal Palestina, serta diplomat Barat membuka soal rencana itu.

Menurut mereka, Tel Aviv merencanakan setidaknya empat konvoi truk bantuan ke Gaza utara pekan lalu. Dua diplomat Barat kepada New York Times menuturkan mereka mendapatkan informasi dari beberapa pejabat Israel mengenai motifnya.

Pemerintah Israel dilaporkan menginisiasi adanya konvoi bantuan untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza utara. ‘’Di sana kelaparan mengancam kehidupan warga Gaza akibat penangguhan operasi bantuan internasional,’’ ujar para diplomat itu.