REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengingatkan para penambang pasir di sekitar Gunung Semeru agar selalu waspada akan potensi banjir lahar dingin. Aliran lahar dingin berpotensi terjadi saat turun hujan di kawasan gunung.
“Kami tak henti-hentinya memberikan imbauan kepada para penambang pasir, yang bekerja di sepanjang daerah aliran sungai yang dilalui lahar dingin Semeru, untuk meningkatkan kewaspadaan saat tingginya curah hujan, demi keselamatan mereka,” kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi.
Pada Ahad (3/3/2024), dilaporkan ada empat truk penambang pasir yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru. Saat kejadian, empat truk itu tengah beroperasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, wilayah Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Memang benar ada empat kendaraan dump truck milik penambang pasir yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru,” kata Wawan, saat dikonfirmasi.
Menurut Wawan, empat truk itu terbalik dan rusak akibat diterjang aliran banjir lahar dingin. Meski demikian, kata dia, tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
Wawan mengatakan, empat sopir truk selamat karena sudah berada di luar kendaraan saat banjir lahar dingin menerjang.
“BPBD Lumajang sudah melakukan koordinasi dengan pihak perangkat Desa Jugosari. Kami mengimbau para penambang pasir agar menjauhi aliran lahar dingin Gunung Semeru ketika hujan mengguyur di kawasan setempat,” kata Wawan.