REPUBLIKA.CO.ID,
Tiga, orang Yahudi gemar berdusta dan memutarbalikkan omongan sendiri
Ketika Nabi saw datang ke Madinah, seorang kepala Pendeta Yahudi Abdullah bin Salam mendatanginya. Abdullah mengajukan beberapa pertanyaan kepada Nabi saw untuk membuktikan bahwa Beliau memang utusan Allah yang akan datang ke Madinah sebagaimana dituliskan dalam kitab Taurat. Abdulllah memeluk Islam.
Sebelum mengumumkan kepada kaumnya, ia meminta Rasulullah untuk mengumpulkan orang-orang Yahudi dan bertanya tentang pendapat mereka. “Orang seperti apakah Abdullah bin Salam bagi kalian?” Meteka menjawab, “Dia adalah orang yang paling alim di antara kami, orang yang paling bank di antara kami, dan orang yang paling bank di antara orang-orang terbaik kami,” Rasulullah bertanya, “Bagaimana pendapat kalian jika Abdullah bin Salam memeluk Islam,” seketika mereka memutar balikkan ucapan “Dia adalah orang yang paling buruk di antara kami, orang yang paling buruk di antara orang-orang terburuk kami,”
Empat, memfitnah Aisyah Rha
Abdullah bin Ubay Allah orang munafik yang menyebarkan fitnah di kalangan kaum Muslimin tentang istri Aisyah. Ini adalah upaya mereka yang terus menerus menebarkan fitnah hingga merusak rumah tangga Rasulullah saw.
Sesudah perang Bani Mustaliq, Al Bukhatri dan Muslim menceritakan bahwa Aisyah ikut serta bersama Rasulullah dan dalam perjalanan pulang, rombongannya beristirahat sebentar. Pada saat itu, Aisyah pun turun dari haudaq untuk menunaikan hajatnya. Setelah itu kembali ke rombongan. Tetapi ia menyadari bahwa kalungnya telah hilang, sehingga Aisyah kembali untuk mencarinya.
Rombongan kaum muslimin kembali melanjutkan perjalanan dan tidak ada yang menyadari bahwa Aisyah tertinggal. Aisyah hanya menunggu dan karena kelelahan ia tidak sadar tertidur.
Salah seorang sahabat Nabi yang ternyata juga tertinggal Shafwan menemukan Aisyah seorang diri tanpa siapapun. Bergegas Ia mengajak Aisyah untuk menunggang untanya dan dia memandunya. Lalu segera menyusul rombongan. sesampainya pada rombongan, adalah Abdullah bin Ubay, seorang munafik dari bangsa Yahudi yang berkata “Demi Allah, tentu ia (Aisyah RA) tidak selamat darinya (Shafwan), dan ia (Shafwan) tentu tidak akan selamat darinya (Aisyah) juga. Perempuan nabimu bermalam dengan seorang laki-laki sampai pagi hari.”
Setelah sebulan lamanya, wahyu Allah kemudian turun membersihkan diri Aisyah (QS An Nur ayat 11). Seluruh orang-orang yang ikut menyebarkan fitnah telah meminta maaf kecuali Abdullah bin Ubay bin Salul.
Lima, Yahudi bani Nadhir melanggar perjanjian yang mewajibkan mereka untuk tidak melakukan permusuhan terhadap kaum muslimin. Dan ternyata mereka tidak hanya mencukupkan diri dengan pelanggaran ini, namun mereka juga menunjukkan kepada pihak musuh titik-titik lemah di kota Madinah. Yang demikian itu terjadi pada perang Sawiq. Di mana Abu Sufyan bin Harb telah bernadzar dengan suatu nadzar, bahwa ia tidak akan membasuh kepalanya dengan air jinabah sampai ia bisa menyerang kota Madinah. Tatkala ia keluar bersama dua ratus pasukan penunggang kuda hendak menuju Madinah, maka Sallam bin Misykam segera menyambutnya, menjamunya dengan makanan dan merahasiakan perihal orang-orang itu.
Namun, para intelejen Madinah tidak lengah dari hal tersebut. Musa bin Uqbah, penulis kitab Al-Maghazi mengatakan, "Yahudi bani Nadhir telah bersekongkol dan memprovokasi orang-orang Quraisy untuk memerangi Nabi saw, serta menunjukkan suatu rahasiakepada mereka."?