REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raihan suara Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sorotan banyak pihak. Hasil penghitungan yang dilakukan melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dan ditayangkan dalam website pemilu2024.kpu.go.id menunjukkan Partai Gelora meraih 1.143.322 suara atau 1,49 persen secara nasional.
Dalam beberapa waktu terakhir, suara Partai Gelora yang naik signifikan disinggung oleh sejumlah pihak. Salah satunya adalah pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Raihan suara partai yang diketuai oleh Anis Matta itu kini berada di atas rata-rata hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga. Pasalnya, rata-rata hasil quick count menunjukkan suara Partai Gelora tak sampai 1 persen secara nasional.
Dalam rilis hasil quick count Poltracking Indonesia, dari 99,3 persen data yang masuk, Partai Gelora hanya meraih suara 0,94 persen secara nasional. Quick count itu diambil dari data sampel 3.000 tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia.
Sementara dalam hasil rilis quick count Cyrus Network dan CSIS Indonesia, Partai Gelora hanya mendapatkan 0,82 persen suara. Adapun data yang masuk sudah mencapai 99,95 persen dari sampel sebanyak 2.000 TPS.
Sedangkan hasil rilis quick count Indikator Politik Indonesia, dengan 100 persen data yang masuk, Partai Gelora meraih 0,88 persen suara. Hasil quick count itu menggunakan 520.616 sampel suara sah dari dari 3.000 TPS yang dijadikan sampel.
Terakhir, hasil quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI), dengan data masuk 100 persen, 0,98 persen. Quick count itu dilakukan dengan sampel 2.000 TPS yang dipilih secara systematic cluster random sampling.