Senin 04 Mar 2024 18:04 WIB

Dinkes Bengkulu Imbau Warga Kurangi Konsumsi Gula dan Minuman Olahan

Pengidap pyakit diabetes tak hanya karena keturunan tapi juga karena pola makan.

Diabetes (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi gula dan makanan karbohidrat serta menghindari minuman olahan.
Foto: republika/mgrol100
Diabetes (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi gula dan makanan karbohidrat serta menghindari minuman olahan.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi gula dan makanan karbohidrat serta menghindari minuman olahan. Tujuannya agar tidak terjangkit penyakit diabetes melitus (DM).

"Untuk masyarakat khususnya warga Kota Bengkulu kami terus mengimbau agar tidak mengonsumsi gula secara berlebihan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

Ia menyebutkan pengidap penyakit diabetes tidak hanya disebabkan karena keturunan, tetapi juga akibat tidak mengatur pola makan yang sehat. Seperti mengonsumsi minuman bersoda, minuman yang mengandung gula kekinian, makanan yang mengandung bahan pengawet, pemanis buatan makanan cepat saji, dan lainnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat mengonsumsi nasi merah, kentang, jagung, ikan, ayam tanpa lemak, kacang-kacangan dan sayuran serta rajin berolahraga guna terhindar dari penyakit gula darah. Kemudian, Dinkes Kota Bengkulu juga gencar memberikan edukasi mengenai pola makan yang sehat dan mempromosikan gaya hidup sehat melalui peran aktif kader Posyandu.

Hal tersebut dilakukan sebab kasus diabetes melitus atau kencing manis atau gula darah di Kota Bengkulu didominasi oleh kalangan usia produktif. "Kasus diabetes paling tinggi didominasi usia produktif karena senang makan, serta memiliki uang dan mengonsumsi makanan cepat saji," ujarnya.

Untuk masyarakat yang memiliki riwayat diabetes melitus agar terus melakukan kontrol rutin di puskesmas guna memastikan efektivitas penggunaan obat-obatan yang diberikan. Kontrol tersebut dilakukan guna membantu menghindari risiko komplikasi serta memastikan bahwa pengobatan yang diberikan berjalan dengan optimal.

Sementara itu, sejak Januari hingga Desember 2023 Dinkes Kota Bengkulu mencatat sebanyak 3.746 orang di wilayah tersebut mengidap penyakit diabetes. "Kami telah melakukan skrining di setiap Puskesmas serta berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan untuk mengetahui jumlah kasus dan tindakan medis yang perlu diambil," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bengkulu Sri Martiana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement