REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim di Palestina tidak henti-hentinya berada dalam keadaan perang, karena diserang oleh zionis Israel. Para mujahid di sana terus melakukan upaya penjagaan siang dan malam dari serangan militer Israel.
Dalam sebuah hadits, disebutkan tentang ganjaran besar bagi seseorang yang berjaga-jaga sehari semalam dalam sebuah pertempuran di jalan Allah SWT.
Diriwayatkan dari Salman Al Farisi RA, dia pernah mendengar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
«رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه، وإن مات جرى عليه عمله الذي كان يعمل، وأُجْرِيَ عليه رزقه، وأَمِنَ الفَتَّانَ»
"Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan penuh. Jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rezekinya dan terbebas dari fitnah." (HR. Muslim)
Dalam syarah hadits tersebut diketahui, bahwa berjaga-jaga sehari semalam di jalan Allah untuk melindungi umat Islam itu lebih baik daripada berpuasa sebulan dan sholat semalam suntuk.
Adapun jika mujahid tersebut meninggal maka pahala yang dikerjakannya tetap mengalir terus menerus dan tidak terputus, dan dia juga akan diberikan surga. Dia hidup bersama Allah di surga.
Setelah meninggal, dua malaikat yang biasanya bertugas bertanya kepada orang yang telah wafat pun tidak mendatangi mujahid yang syahid itu. Ini adalah bentuk kemuliaan untuknya, karena dia wafat fii sabilillah.
Ribath merupakan bagian dari jihad karena Allah, karena ia ditempatkan pada tempat-tempat perbatasan untuk melindungi umat Islam dari orang-orang kafir.
Hikmah lain dari hadits tersebut ialah menunjukkan betapa besar keutamaan menjaga perbatasan dan jihad di jalan Allah SWT. Jika meninggal dunia, dia mendapatkan pahala yang terus mengalir tiada henti. Rezekinya pun datang kepadanya dari surga.
Kemuliaan lainnya adalah dia tidak ditanya lagi soal Tuhannya, agamanya, maupun nabinya. Dua malaikat tidak datang kepadanya karena kemuliaan yang diberikan Allah untuknya.