REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang paling dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Sebagai bulan penuh berkah, Ramadhan tidak hanya menandai kewajiban berpuasa, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah.

Menjelang satu minggu sebelum ramadhan, setiap orang ramai melakukan sebuah tradisi yang dikenal dengan tarhib Ramadhan. 

Tarhib secara bahasa  ترحيب artinya penyambutan. Maka, tarhib disini dimaknai sebagai ungkapan atau kegiatan seseorang dalam menyambut bulan Ramadhan. 

Terdapat beberapa kegiatan tarhib Ramadhan, di antaranya:

Pertama, menyambut ramadhan dengan membaca doa:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan. 

Kedua, memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. 

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya’ban. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, melaksanakan puasa sunnah di bulan Sya’ban memang memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Bulan Sya’ban ini dianggap sebagai persiapan menuju bulan Ramadhan. Maka tidak heran jika banyak orang yang melaksanakan ibadah sunnah ini.

Lihat halaman berikutnya >>>

Terpopuler

01 January 1970, 07:00