Senin 04 Mar 2024 17:51 WIB

Berkat Transformasi, BNI Catatkan Kinerja Mentereng di 2023

BNI berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 20,9 triliun pada 2023.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Direktur Network & Services BNI Ronny Venir meninjau aktivitas layanan di kantor BNI Remittance dan ATM Gallery BNI di Causeway Bay, Hongkong, Sabtu (24/2/2024). BNI memberikan layanan keuangan yang lengkap bagi diaspora Indonesia melalui layanan Kantor BNI Hongkong, BNI Remittance, mesin ATM, hingga aplikasi BNI Mobile Banking.
Foto: Dok Republika
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Direktur Network & Services BNI Ronny Venir meninjau aktivitas layanan di kantor BNI Remittance dan ATM Gallery BNI di Causeway Bay, Hongkong, Sabtu (24/2/2024). BNI memberikan layanan keuangan yang lengkap bagi diaspora Indonesia melalui layanan Kantor BNI Hongkong, BNI Remittance, mesin ATM, hingga aplikasi BNI Mobile Banking.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2023. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan BNI berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 20,9 triliun pada 2023.

Dengan begitu, lanjut Royke, BUMN mampu memberikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023, senilai Rp 10,45 triliun atau naik 42,76 persen dari total dividen tahun buku 2022 yang senilai Rp 7,32 triliun.

Baca Juga

"Kinerja positif pada 2023 menandakan keberhasilan program transformasi kami di BNI," ujar Royke saat RUPST BNI di Menara BNI, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Royke menyebut perseroan juga berhasil mengelola rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 22 persen di Desember 2023. Dengan begitu, BNI memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar, sambil tetap memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group.

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi bisnis dengan konsisten mendorong penguatan model bisnis dan penerapan budaya perusahaan," ucap Royke.

Royke menyampaikan, kredit BNI sepanjang 2023 juga tumbuh sebesar 7,6 persen Year on Year (YoY) mencapai Rp 695 triliun. Hal ini didorong ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN, kredit konsumen, dan perusahaan anak.

Royke memaparkan kontribusi perusahaan anak ini didukung penguatan kinerja yang berkelanjutan seiring dengan transformasi perusahaan anak yang sedang berlangsung seperti di BNI Finance dan Hibank.

"Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha," lanjut Royke.

Royke menambahkan, perseroan terus mendorong peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional serta kontribusi perusahaan anak dengan berbagai inovasi digital. Royke memastikan manajemen proaktif mendorong berbagai program peningkatan kapabilitas SDM dan optimalisasi teknologi.

"Perseroan terus memperkuat inovasi digital dengan terus memperkuat digitalisasi pada proses bisnis, serta pengembangan platform transaction banking yang lebih advanced," ucap dia.

BNI, sambung Royke, juga proaktif meningkatkan keamanan data dan perlindungan privasi nasabah dari kejahatan siber, sehingga memungkinkan BNI untuk memiliki value proposition dan customer engagement yang unggul.

Di samping itu, Royke juga menjelaskan, sebagai bentuk komitmen Perseroan terhadap implementasi prinsip ESG, perseroan telah melakukan upaya-upaya seperti penetapan framework dan roadmap ESG untuk jangka pendek, menengah dan panjang, dengan target Net Zero Emission (NZE) Operasional pada 2028 dan NZE Pembiayaan pada 2060.

Royke menyebut perseroan juga melaksanakan analisis risiko terkait iklim terhadap aktivitas pembiayaan untuk sektor-sektor dengan emisi tinggi, peningkatan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan, dan melakukan inventarisasi data emisi. Untuk pelaksanaan yang lebih optimal, BNI pun tengah mempersiapkan infrastruktur manajemen data emisi sebagai alat untuk menghitung dan memantau emisi gas rumah kaca (GRK).

"Keberhasilan BNI dalam mempertahankan rating A dari MSCI merupakan salah satu bukti komitmen BNI untuk terus meningkatkan implementasi ESG dalam seluruh aspek operasional bank," kata Royke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement