Senin 04 Mar 2024 21:47 WIB

Jangan Gila Harta Dunia, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW telah memberi pesan penting tentang harta dan dunia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi tamak/serakah/rakus
Foto: Pixabay
Ilustrasi tamak/serakah/rakus

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW telah memberi pesan penting tentang harta dan dunia. Ini beliau SAW sampaikan dalam sebuah riwayat dari Abu Kabsyah Al Anmari RA yang mendengar Rasulullah SAW bersabda, sebagai berikut:

«ثلاثة أقسم عليهن، وأحدثكم حديثاً فاحفظوه: ما نقص مال عبد من صدقة، ولا ظلم عبد مظلمة صبر عليها إلا زاده الله عزًا، ولا فتح عبد باب مسألة إلا فتح الله عليه باب فقر -أو كلمة نحوها- وأحدثكم حديثًا فاحفظوه»، قال: «إنما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلمًا، فهو يتقي فيه ربه، ويَصِلُ فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقًا، فهذا بأفضل المنازل. وعبد رزقه الله علما، ولم يرزقه مالاً، فهو صادق النية، يقول: لو أن لي مالا لَعَمِلْتُ بعمل فلان، فهو بنيته، فأجرهما سواء. وعبد رزقه الله مالاً، ولم يرزقه علما، فهو يخبط في ماله بغير علم، لا يتقي فيه ربه، ولا يصل فيه رحمه، ولا يعلم لله فيه حقًا، فهذا بأخبث المنازل. وعبد لم يرزقه الله مالاً ولا علمًا، فهو يقول: لو أن لي مالا لعملت فيه بعمل فلان، فهو بنيته، فوزرهما سواء»

Baca Juga

Ada tiga hal, yang aku bersumpah atasnya dan aku akan mengatakan suatu hal pada kalian, maka hendaklah kalian menjaganya."

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah, tidaklah seseorang diperlakukan secara zalim lalu ia bersabar melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan untuknya, dan tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan Allah akan membukakan pintu kemiskinan untuknya (atau ungkapan semacamnya). Aku akan mengatakan suatu hal pada kalian, maka hendaklah kalian menjaganya."

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda lagi, "Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang. Pertama, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta dan ilmu. Dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan dengan harta ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini adalah tingkatan yang paling baik.

Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, dan berkata, 'Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan', maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama.

Ketiga, hamba yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu dalam menggunakan hartanya. Ia tidak takut kepada Rabbnya dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya. Ini adalah tingkatan terburuk.

Keempat, orang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, dan berkata, 'Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan mengelola hartanya, dan niatnya seperti itu, maka dosa keduanya sama." (HR Tirmidzi)

Faedah yang bisa dipetik dari hadits tersebut, di antaranya adalah keutamaan sabar dalam menanggung kesulitan yang sedang dihadapi, dan tidak membalas kezaliman dengan kezaliman. Juga menunjukkan bahwa siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah padahal dia mampu melakukannya, maka Allah akan membalasnya dengan amal shaleh.

Selain itu hadits tersebut juga mengandung pesan bahwa harta tanpa ilmu membawa kehancuran, dan ilmu tanpa ketakwaan membawa kepada murka Allah SWT. Faedah lain yaitu jika seseorang akan diberi balasan atas tekadnya yang gigih, meskipun ia tidak mampu melaksanakan perbuatannya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement