REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menyayangkan aksi pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi terhadap pemain asing Persebaya Surabaya Bruno Moreira pada pertandingan BRI Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad (3/3/2024).
Pada menit ke-18, Wahyudi terlihat menyepak kepala Bruno yang tengah terbaring di atas lapangan, saat situasi hendak berebut bola. Bruno pun lantas bereaksi keras terhadap Wahyudi dan beberapa pemain Persebaya membela pemain asal Brasil tersebut.
“Kebetulan saya juga menonton Persebaya saat lawan PSS Sleman. Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudi (Yulianto). Kami berharap ada evaluasi, termasuk sanksi berat terhadap pemain,” kata Yunus Nusi saat ditemui para pewarta di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Yunus menilai para pemain mesti meningkatkan rasa hormat terhadap sesama dan agar tidak saling mencederai satu sama lain. Ia pun mengingatkan bahwa sudah terjadi kasus meninggalnya pemain di Riau dan Lamongan, sehingga Yunus berharap hal itu tidak terulang lagi.
“Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya. Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah Komite Disiplin,” kata dia.
Persebaya telah mengajukan kecaman terhadap wasit Ginanjar Latif yang memimpin pertandingan tersebut. Melalui akun media sosial resminya, Persebaya menilai sang pengadil telah membahayakan nyawa Bruno Moreira.
Wahyudi Hamisi punya track record buruk dengan pelanggaran. Pada 2018, ia melanggar dengan keras playmaker Persebaya Robertino Pugliara sehingga absen hingga liga yang berjalan berakhir. Pugliara akhirnya gantung sepatu selepas pulih dari cedera.