REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami kelebihan lima suara dalam rekapitulasi penghitungan suara di wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei, Taiwan.
Hal tersebut ditemukan oleh saksi PDI Perjuangan, Putu Bravo pada surat suara Pos 001 saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Luar Negeri di Tingkat Nasional hari keenam di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin subuh. "Cek di Pos 001, ada yang janggal sampai lima suara itu," ungkap Putu.
Kondisi ini membuat rapat yang berlangsung Subuh tadi dihentikan sementara, kemudian KPU dan PPLN Taipei sempat mengulang kembali penghitungan dan mendapatkan perolehan suara PSI seharusnya 50, tetapi di kolom total perolehan suara justru tertulis 55.
Anggota Panitia Penyelenggara Luar Negeri (PPLN) Taipei, Fiorellyn menjelaskan hal itu diakibatkan human error dari petugas kelompoknya penyelenggara pemungutan suara luar negeri (KPPSLN) yang kelelahan. "Jadi, sebelumnya saya mohon maaf atas kelalaian kami, hingga rapat ini menjadi lebih sulit," ujar Fio melalui panggilan video dalam rapat pleno di kantor KPU RI, Jakarta, Senin.