REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konflik Israel dan Palestina merupakan konflik yang panjang dan telah memakan banyak korban jiwa. Israel telah banyak menghancurkan gedung – gedung dan seisi kota. Israel telah melakukan banyak keonaran dan mengganggu ketenangan warga palestina. Hal tersebut juga telah lama ditulis di Alqruan tentang sifat buruk dari Bani Israel.
Terdapat ayat Alquran yang menjelaskan tentang keonaran yang dilakukan Bani Israel. Di antaranya terdapat pada surat Al-Isra ayat 4, Allah SWT telah berfirman,
وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا
Artinya : Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”
Dalam tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan, bahwa Allah telah mewahyukan kepada Musa a.s., sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israel akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina, sehingga Allah menggerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan meng-hancurkan negeri mereka. Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.
Akan tetapi, mereka kembali membuat keonaran, maka Allah SWT mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya. Ini sebagai azab di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.
Di antara pembangkangan mereka ialah: Pertama, tidak mengindahkan perintah Allah dan mengubah isi kitab Taurat. Kedua, Kekejian mereka membunuh Zakaria dan Yahya serta usaha mereka untuk membunuh Nabi Isa a.s. Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan. Ini menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas peri kemanusiaan.
Keonaran Bani Israil yang tidak kunjung berhenti, maka Allah mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan rajanya Bukhtanaṣṣar yang dikenal juga dengan nama Nebukadnezar. Tentara ini memperluas negerinya dengan jalan membunuh, merampas, dan merampok penduduk-penduduk negeri yang ditaklukkan. Mereka menyerang Bani Israil, membunuh para ulama dan pembesar dari kalangan mereka, merusak dan membakar kitab Taurat, dan bahkan menghancurkan kota suci mereka, Baitul Makdis (Yerusalem). Itulah nasib yang diderita Bani Israil karena telah menyimpang dari bimbingan wahyu Allah, dan cenderung menuruti kehendak hawa nafsu.