REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lubang hitam supermasif ditemukan dalam “galaksi fosil” yang tercipta dari tabrakan berukuran sangat besar. Karena ukurannya yang sangat besar itu, mereka menolak untuk bertabrakan dan bergabung.
Dilansir Space, Selasa (5/3/2024), sistem lubang hitam supermasif terletak di galaksi elips B2 0402+379. Bersama-sama, kedua lubang hitam tersebut memiliki massa gabungan 28 miliar kali lebih besar dari Matahari.
Ini menjadikannya biner lubang hitam paling masif yang pernah ada. Tidak hanya itu, komponen-komponen biner sistem ini adalah yang terdekat dari pasangan lubang hitam supermasif, hanya berjarak 24 tahun cahaya.
Ini adalah satu-satunya biner lubang hitam supermasif yang pernah dipecahkan dengan cukup detail untuk melihat kedua objek secara terpisah. Anehnya, meskipun kedekatan kedua benda tersebut menunjukkan bahwa mereka seharusnya bertabrakan dan bergabung, mereka tampaknya telah terkunci dalam tarian orbit yang sama satu sama lain selama lebih dari tiga miliar tahun.
Tim yang menemukan biner dalam data yang dikumpulkan oleh teleskop Gemini North di Hawaii. Data itu berpendapat bahwa lubang hitam supermasif dihalangi untuk bergabung karena massanya yang sangat besar.
Anggota tim dan profesor fisika di Stanford University, dalam sebuah pernyataan, Roger Romani mengatakan biasanya, galaksi dengan pasangan lubang hitam yang lebih ringan memiliki cukup bintang-bintang dan massa untuk menyatukan keduanya dengan cepat.
“Karena pasangan ini sangat berat, diperlukan banyak bintang dan gas untuk menyelesaikan pekerjaannya. Namun biner telah menjelajahi galaksi pusat dari materi tersebut, sehingga terhenti,” kata Romani.
Massa dua lubang hitam ini....