REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, August Hamonangan, menilai pertanian perkotaan (urban farming) bisa menjadi alternatif menjaga ketahanan pangan, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan di DKI Jakarta yang lahannya sudah terbatas.
"Kami meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta untuk gencar mengajak masyarakat memanfaatkan lahan terbatas untuk menanam sayur dan buah," kata August kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
August menuturkan urban farming bisa menjadi kegiatan produktif yang dilakukan selama di rumah. Menurut dia, konsep urban farming adalah memanfaatkan lahan terbatas di sekitar rumah dengan menanam buah atau sayur dalam pot (tabulampot) menggunakan berbagai wadah yang tidak terpakai.
“Untuk kebutuhan-kebutuhan rumah tangga ada sayur-sayuran cabai dan sebagainya bisa dilakukan di rumah,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sedang menggencarkan program sembako murah untuk menekan harga komoditas pangan.
Namun, August mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program sembako murah di lokasi yang strategis dan mampu menjangkau seluruh warga Jakarta yang membutuhkan.
“Harus ada tempat-tempat yang dekat ke warga, nah itu baru bisa dikatakan efektif,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama pihak lainnya telah mendistribusikan sekitar 4,3 juta bibit tanaman produktif di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Program pertanian perkotaan di Jakarta telah menyasar 625 titik gang hijau yang tersebar di lima wilayah kota. Ratusan titik gang hijau itu melibatkan 18.700 orang sebagai penggiat.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggencarkan edukasi pangan sehat bagi warga yang bertujuan memberikan pemahaman tentang pemilihan bahan pangan yang sehat dan baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
"Saat menjalani ibadah disarankan banyak mengkonsumsi sayur mayur. Lalu, bila ingin menyimpan sayur mayur harus disimpan di dalam kulkas," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Senin.