Selasa 05 Mar 2024 15:10 WIB

Aturan Baru Disahkan, PLTS Terpasang Ditargetkan Capai 1 Gigawatt pada 2025

PLTS Atap dinilai bisa dorong industri energi surya dalam negeri.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nora Azizah
Petugas memeriksa panel surya di atap (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas memeriksa panel surya di atap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM meluncurkan Peraturan Menteri ESDM Nomer 2 Tahun 2024 tentang PLTS Atap. Kebijakan baru ini merupakan revisi dari Permen ESDM no 26 tahun 2021 dan mengatur pemasangan instalasi PLTS Atap.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jisman P Hutajulu menjelaskan hingga tahun 2025 mendatang ditargetkan kapasitas terpasang PLTS bisa mencapai 1 gigawatt (GW). Salah satu upayanya adalah lewat PLTS Atap yang melibatkan masyarakat secara langsung.

Baca Juga

"Melalui Program PLTS Atap, Pemerintah mengajak masyarakat ikut berkontribusi langsung dalam pemanfaatan energi hijau, serta meningkatkan kesadaran dalam melakukan efisiensi energi khususnya di siang hari dengan memaksimalkan energi dari PLTS Atap," kata Jisman, di Kementerian ESDM, Selasa (5/3/2024).

Jisman juga menjelaskan dalam beleid baru ini, ada sistem kuota yang ada di dalam Permen tersebut ditujukan untuk menjaga kualitas penyaluran listrik PLN ke pelanggan PLTS Atap tetap andal. Mengingat PLTS Atap mempunyai sifat intermiten.

"Sehingga pengembangan PLTS Atap harus dihitung secara cermat dengan memperhatikan keandalan sistem, sehingga perlu ditetapkan kuota PLTS setiap tahunnya yang masuk ke suatu sistem," kata Jisman.

Selain itu, program PLTS Atap ini juga bisa mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi modul surya buatan Indonesia. Nantinya, dengan target kapasitas terpasang PLTS Atap yang mencapai 1 gigawatt (GW) akan mendorong produksi modul surya hingga 3,3 juta. 

"Hal ini akan mendorong tumbuhnya industri modul surya di Indonesia dan meningkatkan perekonomian," tambah Jisman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement