REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berkomitmen mendukung Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk meregenerasi atlet.
Dilansir dari keterangan resmi Kemenpora, Selasa (5/3/2024), Menpora Dito siap memberikan dukungan kepada FPTI untuk proses regenerasi dan persiapan menuju Olimpiade. Hal tersebut disampaikan oleh Menpora Dito saat menghadiri acara pelantikan PP FPTI periode 2023-2027 di Jakarta.
"Jangan diragukan komitmen kami untuk panjat tebing. Apa pun yang FPTI butuhkan dalam regenerasi atlet dan mempersiapkan atlet di pentas dunia pasti Kemenpora seratus persen mendukung," kata Menpora Dito.
Selain itu, Menpora Dito juga berharap kepada FPTI agar ke depan bisa mencontoh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan membuat road map jangka panjang terkait pembinaan regenerasi atlet.
"Hal seperti itu bisa memudahkan kami untuk memberikan komitmen dan kepastian dukungan jauh-jauh hari. Saya tunggu FPTI untuk program jangka pendek, menengah dan panjang agar ke depan program-program pembinaan dan talent scouting tidak terputus," kata Dito.
Dito berharap FPTI ke depannya segera melakukan persiapan yang matang sebelum menurunkan para atletnya di ajang Olimpiade 2024. Menurut Dito, panjat tebing kini menjadi tulang punggung Indonesia untuk mengamankan medali di ajang Olimpiade yang berlangsung di Paris tersebut.
"Alhamdulillah, saat ini sudah ada dua atlet yang lolos Olimpiade 2024 Paris dan berpotensi akan menambah dua atlet lagi. Semoga usaha untuk meloloskan dua atlet kita bisa tercapai. Hal ini, menandakan bahwa panjat tebing menjadi salah satu tulang punggung cabor harapan di Olimpiade untuk selanjutnya," kata Dito.
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid mengatakan, ke depan pihaknya akan menguatkan organisasi FPTI agar makin solid dan berkontribusi terhadap peningkatan prestasi atlet panjat tebing Indonesia.
"Banyak agenda nasional dan internasional yang masih menjadi tugas FPTI. Termasuk untuk mengirimkan wakil berlaga di Olimpiade 2024 Paris mendatang maka FPTI dituntut untuk kerja cepat dan kerja keras," ujar Yenny.