REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menilai perlu adanya perbaikan gudang peledak Polda Jawa Timur (Jatim) setelah insiden ledakan yang terjadi pada Senin (4/3) lalu. Perbaikan gudang itu dilakukan demi meningkatkan aspek keamanan dalam menyimpan peledak.
"Mungkin kita perlu perbaiki gudang. Disampaikan oleh Pak Kapolda," kata Hadi saat ditemui di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).
Aspek keamanan itu juga diperlukan untuk melindungi personel Polda yang sedang bertugas di sekitar gudang. Hadi pun enggan memberikan koreksi lebih terkait perbaikan gudang. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim untuk melakukan perbaikan.
Sebelumnya diberitakan, terjadi ledakan di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kepolisian Daerah Jatim, di Jalan Gresik Surabaya, Senin (4/3) pukul 10.19 WIB.
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengatakan ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan.
"Jadi kebetulan Jibom Gegana Polda Jatim ini kita belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantornya dan Gegana pagi tadi meledak," kata Kapolda.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut penyebab ledakan itu masih diusut oleh tim yang dibentuk oleh Kapolda.
"Terkait kasus (ledakan) tersebut sudah disampaikan Kapolda dan segera membentuk tim. Tentunya tim masih bekerja dan secara perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Polda Jatim," kata Trunoyudo di hari yang sama.
Terkait kemungkinan Mabes Polri menurunkan tim untuk ikut serta menyelidik, Trunoyido memastikan tim masih bekerja, dan Polda Jatim dinilai memiliki cukup sumber daya untuk mengusut kasus tersebut.