Selasa 05 Mar 2024 23:08 WIB

Harga Beras Naik Saat Ramadhan, Peritel Siap Tebar Diskon

Peritel, lanjutnya, akan melakukan sejumlah hal guna menekan inflasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas mengecek beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengecek beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menilai, usai pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) daya beli masyarakat relatif cukup bagus. Stok di ritel modern pun, kata dia, dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

"Kemarin Badan Pangan (sebut) beras cukup. Jadi inflasi terjaga, jadi kita semua bagus terkendali," ujar Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga

Menjelang Ramadhan, kata dia, harga barang kebutuhan pokok naik seperti beras dan daging. Peritel, lanjutnya, akan melakukan sejumlah hal guna menekan inflasi.

"Kita berikan diskon selama Ramadhan, menurunkan inflasi juga," tutur Budihardjo.

Dia menyampaikan, gerai ritel modern juga memiliki optimisme Ramadhan kali ini akan memberikan kenaikan omzet. Begitu pula dengan sektor restoran.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) menyatakan, harga beras akan turun pada saat memasuki bulan Ramadhan. Hal itu disebabkan panen raya bakal dimulai pada Maret ini.

Selain itu, lanjutnya, ada impor beras sebanyak 500 ribu ton dalam waktu dekat. Impor tersebut merupakan alokasi pemerintah pada tahun lalu.

"Sehingga otomatis (harga beras menurun)," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada wartawan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (28/2/2024). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement