REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA SELATAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyiapkan 7 ton beras premium. Beras-beras ini digunakan untuk operasi pasar (OP) murah di beberapa titik.
"Kebijakan OP kami lakukan dengan berbagai pertimbangan, di antaranya menjelang Ramadhan dan menyikapi harga beras di pasar yang naik tinggi," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan Risvandika, di Toboali, Selasa (5/3/2024).
Pemkab Bangka Selatan menggandeng Perum Bulog Bangka dan para distributor dalam melaksanakan operasi pasar. "Kami sedang menentukan di titik mana saja akan digelar pasar beras murah dan warga bisa mendapatkannya dengan harga jauh lebih rendah dibanding harga pasar," ujarnya.
Ia mengatakan, beras operasi pasar dijual dengan harga Rp 106 ribu per 10 kilogram atau jauh lebih murah dibanding harga pasar yang sudah mencapai Rp 176 ribu per 10 kilogram. "Warga yang nanti membeli beras OP kami sarankan membawa uang pas, agar saat transaksi tidak terjadi antre terlalu lama saat membayar," ujarnya lagi.
Dia menyatakan pula, operasi pasar akan digelar di semua kecamatan dan dimulai dari Kecamatan Toboali yang digelar pada beberapa titik. "Rencananya digelar di tiap kecamatan, maka kami berkoordinasi dengan Bulog terkait persediaan beras kelas premium," ujarnya.
Tini, seorang warga Toboali mengaku sangat senang dengan kebijakan pemerintah daerah melaksanakan operasi pasar beras murah. "Harga beras memang sangat tinggi dan ini kenaikan tertinggi, belum pernah terjadi sebelumnya sehingga biaya rumah tangga membengkak," ujar dia.