REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pat Ryder pada Selasa (5/3/2024) mengatakan AS tidak berencana menempatkan pasukan militer di Jalur Gaza. “Yang saya tahu, saat ini tidak ada rencana untuk menempatkan pasukan AS di Gaza,” kata Ryder saat konferensi pers.
Dephan AS bersama Angkatan Udara Kerajaan Yordania telah menjatuhkan puluhan ribu makanan ke daerah kantong Palestina sebagai bagian dari operasi kemanusiaan bersama. Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dari Jalur Gaza hingga menewaskan 1.200 orang. Selain itu, Hamas menyandera sekitar 240 lainnya.
Israel kemudian meluncurkan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, dan mulai melakukan serangan darat yang bertujuan melenyapkan para petempur Hamas sekaligus menyelamatkan para sandera. Hingga kini, sedikitnya 30.410 orang di Jalur Gaza terbunuh. Sebelumnya pada Selasa, Departemen Luar Negeri AS menyebutkan bahwa kematian 30 ribu warga sipil bukanlah harga pantas untuk menghancurkan Hamas dari muka bumi.