REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan evakuasi dan penanganan peristiwa banjir yang melanda tujuh kecamatan di kabupaten itu sejak Selasa (5/3/2024) malam. Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya di Cirebon pada Rabu (6/3/2024) mengatakan bencana banjir tersebut disebabkan meluapnya debit air di sejumlah sungai, sehingga merendam pemukiman warga dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter sampai 2,5 meter.
“Hujan deras dengan durasi yang lama di wilayah Cirebon mengakibatkan Sungai Ciberes, Cisanggarung, Cimanis, dan Singaraja meluap, sehingga merendam rumah warga,” katanya.
Ia menyebut tujuh kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Waled, Ciledug, Pasaleman, Pangenan, Karangwareng, Babakan, dan Kecamatan Pabedilan. Untuk Kecamatan Waled, pihaknya menerjunkan sejumlah personel yang dibantu tim gabungan dari berbagai instansi terkait guna mengevakuasi warga.
Deni menyampaikan proses evakuasi menyasar ke Desa Ciuyah, Mekarsari, Gunungsari, dan beberapa wilayah di Kecamatan Waled yang terendam banjir. "BPBD mengirimkan dua perahu fiber dan tiga perahu karet untuk mengevakuasi warga,” ujarnya.
Ia mengatakan dari hasil asesmen sementara di kecamatan ini terdapat 3.125 kepala keluarga (KK) atau 8.067 jiwa yang terdampak banjir serta ratusan warga mengungsi ke tempat lebih aman. Deni memastikan personel BPBD Kabupaten Cirebon juga dikerahkan keenam kecamatan lain dengan menyisir lokasi, untuk memastikan tindakan evakuasi yang tepat kepada warga terdampak banjir.
Ia menambahkan kondisi terkini pada sebagian titik lokasi menunjukkan air yang merendam pemukiman warga secara perlahan surut. “Tim BPBD masih melakukan asesmen kaji cepat dan berupaya mengevakuasi warga,” ucap dia.