REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dapur merupakan salah satu sudut rumah yang banyak menjadi favorit para pegiat interior untuk berkreasi dan berinovasi. Selain itu, dapur juga menjadi sarana rekreasi bagi mereka yang memiliki hobi memasak.
"Oleh karena itu, dapur harus didesain sedemikian rupa sesuai dengan selera dan kebutuhan penggunanya,” kata Digital Marketing Executive Aica Indonesia, Refi Aditya, dalam siaran pers, Rabu (6/3/2024).
Untuk mendapatkan dapur idaman, seringkali kita kesulitan memilih material yang memenuhi beragam aspek yang diinginkan seperti tahan air dan lembap, tahan panas, tahan benturan, dan sebagainya. Bagian top table dan backsplash dapur menjadi bagian yang harus diberikan perhatian ekstra dalam pemilihan materialnya. Hal ini dikarenakan kedua bagian tersebut sering kali terkena gesekan benda, cipratan air, hingga kontak dengan area panas.
Tentu orang udah tidak asing lagi dengan kedua material ini, marmer dan granit. Material yang berasal dari sedimentasi batuan ini sudah sangat populer di kalangan pecinta interior khususnya di area dapur.
"Namun, di balik kepopulerannya, terdapat beberapa masalah yang sering terjadi dalam penggunaannya, seperti pemasangannya yang terkesan rumit dan membutuhkan aplikator khusus, bobot yang berat dan besar, mudah tergores, hingga sulitnya membersihkan noda yang tumpah di permukaan," katanya.
Baru-baru ini, sedang ramai diperbincangkan mengenai material alternatif marmer dan granit dari Aica, pabrikan asal Jepang yang telah memiliki dua pabrik dalam negeri. Mereka mengeluarkan dua produk yang digadang-gadang dapat menjadi alternatif marmer dan granit, yaitu Cerarl dan ToughTop.
"Cerarl adalah panel dinding yang dibuat menggunakan material tahan panas tinggi (noncombustible) dan diproses menggunakan resin khusus yang membuatnya menjadi keras. Cerarl memiliki keunggulan tahan panas tinggi dan lembap, tahan benturan, anti bakteri, mudah dibersihkan, dan yang terpenting adalah mudah dipasang.
"Cerarl merupakan material yang diperuntukkan bagi bidang-bidang vertikal seperti backsplash dapur, dinding ruang tamu, backdrop TV, hingga dinding kamar mandi," katanya.
Material ini memiliki ukuran 935 x 2455 milimeter dengan ketebalan 3 milimeter. Cerarl menawarkan beberapa keunggulan yang bisa menjadi jawaban atas kekurangan yang dimiliki oleh marmer dan granit, salah satunya adalah dalam hal mobilitas.
Cerarl sangat mudah diaplikasikan, hanya menggunakan double foam tape dan lem sealant. Bobot dari Cerarl hanya sekitar 12 kilogram setiap lembarnya, sehingga dapat dipasang cukup oleh dua orang saja, tanpa memerlukan aplikator dengan keterampilan khusus. Hingga saat ini, Cerarl memiliki 28 motif berbeda, seperti beragam motif batu dan kayu.
Sementara itu, ToughTop adalah material untuk top table dapur. Secara umum, ToughTop diperuntukkan bagi bidang-bidang horizontal seperti top table dapur, pelapis meja makan, dan sebagainya. ToughTop memiliki ukuran 1230 x 2445 dengan ketebalan 3 milimeter.
ToughTop diformulasikan dan diciptakan sebagai alternatif marmer, granit, solid surface, dan beragam material top table lainnya. Saat ini, ToughTop memiliki sembilan motif berbeda yang seluruhnya merupakan motif batu dan tujuh di antaranya dapat dipasangkan dengan Cerarl.
ToughTop memiliki ketahanan terhadap abrasi (gesekan) yang sangat tinggi, tahan terhadap panas tinggi, tahan benturan, anti bakteri, mudah dibersihkan, dan mudah dipasang. Proses pemasangan ToughTop sama dengan Cerarl, cukup menggunakan double foam tape dan lem sealant sebagai perekat utamanya.
"Kedua material tersebut memberikan inovasi dan angin segar bagi perkembangan dunia desain interior dalam negeri. Selain berbekal beragam keunggulan, Cerarl dan ToughTop dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan marmer dan granit, membuat keduanya menjadi pilihan yang menarik bagi pegiat desain interior, baik profesional maupun konsumen pengguna," katanya.
