Rabu 06 Mar 2024 23:59 WIB

Pengalaman Penyuluh Tanamkan Rasa Cinta Agama kepada Anak

Penyuluh agama Islam Bolmong tanamkan cinta agama sejak usia dini.

Red: Erdy Nasrul
Penyuluh Agama Islam non PNS Kemenag Minahasa Rusna Woy mengajar anak-anak membaca AqQuran di Pineleng, Minahasa, Sabtu (2/3/2024).
Foto: ANTARA/Nancy L Tigauw
Penyuluh Agama Islam non PNS Kemenag Minahasa Rusna Woy mengajar anak-anak membaca AqQuran di Pineleng, Minahasa, Sabtu (2/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Bolaang Mongomdouw (Bolmong), Sulawesi Utara, Najamudin mengatakan pihaknya terus menanamkan cinta terhadap agama kepada anak-anak sejak usia dini.

"Melalui taman pendidikan Alquran, kami mengajar dan menanamkan rasa cinta kepada agama sejak masih kecil," katanya, di Bolmong, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga

Najamudin selaku PPPK Penyuluh Agama Islam pada bidang Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bolmong menjalankan tugas dan fungsi penyuluh dengan memberikan pelayanan di TPQ Poigar 3.

"Mengajarkan agama pada anak-anak sejak usia dini akan menjadikan fondasi awal untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap agama," ujarnya.

Terutama, kata dia, tentang ilmu-ilmu hukum dan tata cara membaca Alquran. "Sejak dini anak-anak harus tahu bahkan cinta terhadap Al Quran," ujar Najamudin.

TPQ Poigar 3 memiliki 15 anak didik dengan 1 guru yang rutin mengajarkan baca Alquran setiap tiga kali dalam seminggu untuk wilayah Desa Poigar 3.

Sebagai penyuluh yang memiliki tugas dan fungsi informatif yakni:

Pertama, sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan.

Kedua, berfungsi sebagai edukatif penyuluh sebagai orang yang diberikan amanah mendidik dan memberikan pembelajaran kepada umat sejalan dengan ajaran agama.

Ketiga, berfungsi sebagai advokasi, penyuluh berperan untuk membela kelompok/umatnya dari sasaran ancaman dan gangguan.

Keempat, berfungsi sebagai konsultatif, penyuluh sebagai tempat bertanya, mengadu bagi umat untuk penyelesaian masalah.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ اَمَانَتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗٓ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ࣖ
Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 283)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement