REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muslim dianjurkan banyak berdoa setiap saat. Dengan bermunajat, seorang Muslim akan senantiasa ingat Allah. Dengan begitu, harapannya, Allah mengingat dan menyayangi si pendoa.
Suatu ketika, Nabi Muhammad bersabda kepada Mu’adz, “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah Engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam):
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma A’inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik
"Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR Abu Daud dan Ahmad, sahih).
Makna doa
Doa yang sederhana tersebut mengandung sejumlah makna yang mendalam
Pertama, memohon pertolongan Allah
Semua ciptaan Allah memiliki keterbatasan. Ada keterbatasan kekuatan, keterbatasan fisik, dan banyak lagi. Doa dan kuasa Allah akan melampaui seluruh keterbatasan. Dengan doa, seseorang akan mendapatkan kekuatan dari Allah untuk mewujudkan sesuatu yang semula tidak mungkin, menjadi nyata.
Kedua, pertolongan yang bukan sekadar lepas dari bahaya
Biasanya orang memohon pertolongan untuk dibebaskan dari bahaya. Namun dalam doa ini, Nabi Muhammad menunjukkan pertolongan dalam tiga hal: untuk selalu ingat Allah, bersyukur, dan ibadah yang maksimal. Apabila tiga hal tersebut dilaksanakan secara maksimal, maka akan menjadi wasilah untuk dekat dengan Allah.