REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin anak kelak terhindar dari risiko stunting? Dokter spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengatakan memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.
"Lifestyle harus diperhatikan, kalau tidak mau diperbaiki, tidak usah hamil," ucap dr Partiwi dalam diskusi kesehatan pentingnya air susu ibu (ASI) di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Dokter Partiwi mengatakan remaja harus memperbaiki kualitas hidup dengan gaya hidup yang sehat jika ingin menikah dan memiliki keturunan yang sehat dan bebas stunting. Caranya ialah dengan menghindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok.
Alkohol dapat meningkatkan kalori dalam tubuh, sehingga konsumsi alkohol bisa menyebabkan kegemukan. Sementara itu, rokok dapat memperburuk sel-sel di dalam tubuh.
Bagi pasangan suami-istri yang ingin merencanakan kehamilan, mereka perlu melakukan skrining minimal tiga bulan sebelumnya. Iringi langkah itu dengan memperbanyak olahraga dan menurunkan kolesterol.
"Skrining tiga bulan pertama sebelum hamil, perbaiki kualitas hidup, pasangan yang gemuk harus diturunkan berat badannya, kolesterol tinggi ditata, yang nggak suka olahraga harus dibereskan, berhenti merokok agar tubuh ibu jadi rumah untuk janin yang baik," katanya.