REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Bupati Cirebon Imron menyatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mengurangi dampak banjir di beberapa kecamatan di Cirebon, Jawa Barat, yang terjadi sejak Selasa (5/3/2024). “Kami sudah meninjau lokasi banjir dan sudah melakukan beberapa strategi untuk meminimalisir dampak banjir,” kata Imron setelah meninjau kondisi banjir di Desa Sidaresmi, Cirebon, Rabu (6/3/2024).
Ia menyebut salah satu strategi itu dengan membuat senderan dan normalisasi sungai. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung guna merealisasikan hal tersebut.
“Ini untuk penanganan jangka panjang, kami minta BBWS melakukan normalisasi karena Cisanggarung itu masuk wilayahnya,” ujarnya.
Menurut dia, apabila normalisasi Sungai Cisanggarung dilakukan berkala maka hal itu bisa mengurangi risiko banjir dengan mencegah air tidak meluap ketika hujan deras terjadi di wilayah Cirebon. Selain itu, ia mengatakan, fokus membantu masyarakat dengan mendirikan dapur umum di beberapa lokasi untuk mencukupi kebutuhan logistik masyarakat serta menyediakan pos kesehatan.
“Kami mendirikan dapur umum dan juga posko kesehatan di sejumlah lokasi bencana banjir,” katanya.
Selain mendirikan dapur umum, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menyerahkan bantuan toren (penampungan air), obat-obatan dan sejumlah kebutuhan lainnya untuk membantu sekitar 83 ribu warga terdampak banjir. Berdasarkan data, kata dia, musibah ini terjadi pada 36 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon serta mengakibatkan 20 ribu unit rumah terdampak banjir.
Imron menyampaikan bahwa bencana ini disebabkan karena meluapnya beberapa aliran sungai hingga merendam permukiman warga, setelah hujan deras melanda wilayah Cirebon pada Selasa malam.
“Kami berharap banjir ini bisa mereda, karena saat ini beberapa lokasi sudah surut,” tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya menyebut akibat dari banjir ini, terdapat dua orang warga di Desa Ambit dan Karangsari yang meninggal dunia.
“Satu orang dari Desa Ambit kebetulan sedang melakukan evakuasi di Desa Ciuyah di saudaranya, kemudian terpeleset dan jatuh. Satu lagi warga meninggal dunia karena tersengat listrik saat banjir terjadi,” ujar Deni.
Ia menambahkan, sejumlah petugas BPBD bersama tim gabungan dari unsur TNI-Polri dan relawan, berhasil mengevakuasi ratusan warga ke lokasi lebih aman.