REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO — Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono meninjau daerah terdampak banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto, Rabu (6/3/2024). Ia memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak banjir.
“Tugas kita adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dasar logistiknya. Pertama adalah tempat pengungsian. Yang kedua, makanan, insyaallah, tidak ada masalah. Kami siap dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kemudian semua peralatan tidur dan lainnya sudah kita siapkan,” ujar Adhy.
Adhy juga menyebut soal penyediaan dapur umum. Saat mengunjungi daerah terdampak banjir, Adhy sekaligus menyalurkan bantuan. Untuk Kabupaten Mojokerto disalurkan bantuan berupa 30 karton makan siap saji, 50 paket kebersihan, 300 lembar selimut, 100 lembar matras, 20 karton tambahan gizi, 500 lembar karung plastik, 20 karton air mineral, 1.000 paket sembako, dan 100 lembar gedek bambu. Bantuan serupa disalurkan ke Kota Mojokerto, kecuali gedek bambu.
Sejauh ini, dilaporkan ada sekitar 1.200 orang yang terdampak banjir. Adhy bersyukur tidak ada korban jiwa akibat banjir. Ia pun menekankan soal penyelamatan atau evakuasi warga yang terdampak banjir, khususnya kalangan masyarakat rentan, seperti warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan ibu hamil.
“Yang paling penting adalah kelompok rentan ya. Lansia, anak-anak, ibu hamil, itu yang paling diutamakan untuk ditempatkan di tempat permanen. Berikutnya yang bukan rentan bisa di tempat pengungsian yang biasa,” kata Adhy.
Banjir yang melanda Mojokerto dipicu hujan dan luapan air Sungai Sadar. Di Kabupaten Mojokerto dilaporkan ada tanggul sungai yang jebol, sehingga mengakibatkan banjir di daerah sekitarnya. Soal tanggul jebol, Adhy mengatakan, untuk sementara ditutup menggunakan bambu.
Adhy menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur untuk siaga 24 jam menangani tanggul sungai yang jebol. Pasalnya, jika hujan kembali turun, dampak banjir bisa meluas.
“Saya memerintahkan kepala dinas PU SDA secepatnya 24 jam, jangan berhenti, dengan lampu. Karena ini berkejaran dengan waktu. Kalau tidak diputus, ini hanyut terus,” ujar Adhy.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, tanggul sungai yang jebol berada di wilayah Gempolmalang dan Dusun Balongcangak, Desa Kedunggempol. “Masing-masing sepanjang 25 meter dan 10 meter,” kata dia.
Jebolnya tanggul itu memicu banjir. Menurut Bupati, jalan dusun tergenang banjir dengan ketinggian genangan sekitar 70 sentimeter-80 sentimeter. Sawah juga kebanjiran. “Sawah terdampak 81 hektare,” katanya.