REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur meminta kepada semua lembaga pengumpul zakat, infak dan sedekah (ZIS) terus menggali potensi agar dapat memberikan dampak manfaat yang lebih luas.
"Saya berharap zakat menjadi gaya hidup bagi masyarakat," kata Waryono di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Waryono mengatakan bahwa potensi ZIS di Indonesia masih sangat banyak dan perlu terus digali oleh semua lembaga yang ada seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa dan sebagainya.
Menurut dia, dari laporan Baznas bahwa masyarakat yang sudah aktif zakat mulai meningkat. Bahkan dari laporan tersebut ada sekitar Rp31 triliun yang telah terkumpul.
Untuk itu, kata Waryono, potensi yang ada harus digali dan diperkirakan potensinya mencapai Rp300 triliun sehingga nantinya dapat menyumbang negara.
"Zakat ini merupakan modal sosial dalam mendekatkan si kaya dan si miskin. Untuk itu perlu terus digali potensi yang ada," tuturnya.
Waryono menambahkan, bulan Ramadhan 1445 Hijriah, perlu dimanfaatkan dengan baik oleh semua umat Islam dengan bersedekah dan menyalurkan hartanya dalam rangka ibadah.
Menurut dia, saat ini masih banyak golongan yang membutuhkan uluran tangan dari orang-orang mampu terutama mereka yang masuk dalam delapan orang penerima manfaat.
"Sekarang seharusnya orang yang terjerat hutang juga menjadi bagian penerima zakat," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua IV Baznas Bazis DKI Jakarta Nasir Tajang mengungkapkan, pihaknya menargetkan selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah dapat mengumpulkan ZIS Rp112,5 miliar agar dapat menggulirkan sejumlah program yang dapat membantu penerimanya.
Menurut dia, target tersebut tidak mustahil direalisasikan dengan banyaknya pengumpulan ZIS, maka masyarakat atau penerima manfaat juga akan lebih banyak.
Ia mengatakan selama ini ZIS yang terkumpul terbanyak dari perusahaan yang ada di Jakarta dengan jumlah sasaran berada di angka Rp53 miliar atau setara 44 persen dari target pengumpulan ZIS.
"Pada Ramadhan tahun lalu pengumpulan ZIS Rp66 miliar, dan pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp112,5 miliar," katanya.