Ramadhan Tetap Olahraga, Dokter Ungkap Waktu Terbaik Hingga Cegah Cedera

Rep: Santi Sopia/ Red: Gita Amanda

Kamis 07 Mar 2024 13:05 WIB

Waktu terbaik untuk melakukan olahraga selama Ramadhan ini bisa berbeda bagi setiap orang. (ilustrasi) Foto: Dok. Freepik Waktu terbaik untuk melakukan olahraga selama Ramadhan ini bisa berbeda bagi setiap orang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berpusa di Bulan Ramadhan, umat Muslim tetap bisa berolahraga meski tidak ada asupan pada siang hari. Waktu terbaik untuk melakukan olahraga ini bisa berbeda bagi setiap orang. 

Menurut Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Sports Injury, dr Yohannes Toban Layuk Allo, M Kes, Sp OT (K) selaku dokter spesialis ortopedi konsultan sports injury, waktu paling tepat untuk olahraga ketika bulan puasa, yaitu saat bisa minum atau setelah minum. Umumnya, ini bisa sekitar setelah berbuka puasa.

Baca Juga

"Jadi sudah olahraga haus nggak bisa minum, tapi kalau waktunya berbuka enak tinggal minum," kata dokter Toban dalam acara bersama RS Pondok Indah Group di Jakarta, Kamis (7/2/2024).

Meski demikian, jika ada orang yang sudah terbiasa olahraga pukul 10 pagi, misalnya, bisa merasa tidak masalah. Dokter Toban menyarankan prinsip mengenali kemampuan diri sendiri. "Untuk jenis olahraga saya pribadi nggak ada rekomendasi khusus, yang sudah biasa dilakukan aja kalau biasa futsal silakan yang penting kenali diri misalnya jadi cuma 15 menit," lanjut dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya itu.

Sebelum masuknya waktu berpuasa, disarankan mengonsumsi larutan yang memiliki kandungnan elektrolit, isotonik. Saat berbuka puasa, sebenarnya makanan manis bukan anjuran medis secara langsung, akan tetapi tidak masalah dikonsumsi karena asupan gula memang diperlukan.

Dokter Toban juga mengungkapkan cedera saat berolahraga bagi orang yang sedang berpuasa cukup tinggi. Tidak semua orang seperti atlet yang bisa mengukur diri dan mampu olahraga dengan baik bahkan bertanding ketika sedang berpuasa. Ketika dehidrasi, maka mengalami risiko cedera akan lebih tinggi. Secara umum, risiko cedera sama saja dengan hari biasa. 

"Tapi saat puasa itu berisiko dehidrasi dan ketegangan otot kan lebih tinggi dalam kondisi dehidrasi. Saat puasa, gula turun, pusing, kurang konsentrasi, mengurangi perfirma sehingga risiko cedera tinggi," kata dia menambahkan.

Berikut tips olahraga selama Ramadhan:

  1. Memilih waktu tepat. Ada orang yang memilih satu jam menjelang berbuka karena berpikir sesudah capek, tinggal makan. Ada pula yang tidak kuat karena lapar, jadi berolahraga setelah berbuka.

    Tidak ada saran yang sama untuk setiap orang karena bisa berbeda kondisi.

  2. Cukup tidur. Kondisi otot ysng lemah memiliki risiko cedera lebih tinggi.

  3. Pilih jenis olahraga dengan bijak. Anda bisa memilih olahraga yang sudah biasa dilakukan. Sebaiknya persiapkan pengetahuan jika hendak memilih olahraga baru.

  4. Atur frekuensi, durasi dan intensitas. Kondisi berpuasa dengan hari biasa. Jadi tidak ada salahnya mengurangi durasi ketika berpuasa.

  5. Jaga nutrisi yang seimbang. Asupan seimbang ketika sahur dan berbuka sangat penting untuk bekal berpuasa.

  6. Kenali tubuh sendiri. Kemampuan tubuh ketika hari biasa dan saat berpuasa bisa saja berbeda. Ada yang merasa perlu mengurangi intensitas atau tidak masalah berolahraga seperti hari biasa.

 

 

Terpopuler