Kamis 07 Mar 2024 14:39 WIB

Laba Bersih Mitratel Tumbuh 12,6 Persen Jadi Rp 2,01 Triliun di 2023  

Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 16.588 menjadi 19.395 tenant.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih yang tumbuh 12,6 persen year on year. (ilustrasi)
Foto: Telkom
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih yang tumbuh 12,6 persen year on year. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih yang tumbuh 12,6 persen year on year (yoy) dari Rp 1,79 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,01 triliun sepanjang 2023.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko alias Teddy di Jakarta, Kamis, menjelaskan laba bersih ditopang oleh pendapatan yang senilai Rp 8,59 triliun selama 2023, atau tumbuh 11,2 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga

Ia menjelaskan, bisnis penyewaan menara atau tower leasing menjadi penyumbang terbesar senilai Rp 7,14 triliun, atau tumbuh 12,0 persen (yoy), sedangkan, pendapatan dari segmen fiber optic menghasilkan pemasukan Rp 207 miliar. "Mitratel menjaga efektifitas operasional dengan mencatatkan beban operasional Rp 4,96 triliun selama 2023, atau tumbuh 8,3 persen (yoy)," ujar Teddy.

Perseroan tercatat mencatatkan EBITDA senilai Rp 6,92 triliun, atau melonjak 12,7 persen, dengan margin EBITDA semakin baik dari 79,5 persen pada 2022 menjadi 80,5 persen pada 2023. Pada 2023, Mitratel telah menambah 2.596 menara, sehingga saat ini memiliki 38.014 menara, dengan membangun menara baru (organik) dan mengakuisisi hampir 2.000 menara.

Mitratel juga dipercaya sebagai salah satu mitra utama dalam pengembangan portofolio fiber untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan berlatensi rendah seiring dengan perkembangan teknologi 5G.

Hal itu tercermin dari pencapaian Mitratel dalam menambah jangkauan fiber optic sepanjang 15.880 KM selama tahun 2023. Dengan tambahan ini, total panjang fiber optic milik Mitratel mencapai 32.521 KM pada akhir tahun 2023 atau tumbuh 95,4 persen (yoy).

Di tengah tren konsolidasi, Mitratel mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 16.588 menjadi 19.395 tenant, atau meningkat 16,9 persen. Sehingga, jumlah tenant juga bertumbuh 10,4 persen dari 52.006 menjadi 57.409 tenant. Peningkatan ini berdampak pada tenancy ratio dari 1,47x menjadi 1,51x.

“Kontribusi bisnis di luar Jawa tercermin pada pertumbuhan tenant sebesar 12 persen, atau lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya sebesar 9 persen,” ujar Teddy.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement