REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah kisah Bani Israil yang menentang perintah untuk mematuhi risalah yang dibawa oleh utusan Allah SWT. Salah satu kisah penolakan mereka tercantum dalam sebuah hadits.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

قيل لبني إسرائيل: {ادخلوا الباب سجدا وقولوا حطة} [البقرة: 58] فبدلوا، فدخلوا يزحفون على أستاههم، وقالوا: حبة في شعرة".

"Dikatakan kepada bani Israil, 'Masuklah ke dalam pintu ini sambil bersujud dan katakanlah: Bebaskanlah kami dari dosa (QS. Al Baqarah ayat 58).' Namun mereka menggantinya dan masuk sambil merangkak di atas pinggul mereka sambil berkata, 'Habbah (biji) dalam tepung'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits itu menceritakan bani Israil meninggalkan gurun bersama Yusya bin Nun setelah 40 tahun, lalu mereka pun diperintahkan untuk memasuki gerbang sebuah negeri sambil bersujud atau membungkukkan badan, sebagai rasa syukur karena telah diberikan kemudahan untuk masuk.

Bani Israil juga diperintah untuk mengucapkan kata "Hittoh", yang berarti "Kami memohon kepada Allah untuk menghapuskan kami dari segala dosa dan hukuman kami". Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

وَاِذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوْا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis), maka makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, dan katakanlah, “Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),” niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan Kami akan menambah (karunia) bagi orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al Baqarah ayat 58)

Lihat halaman berikutnya >>>