REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri baru saja menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis (7/3/2024) sore. Dalam RUPST disampaikan, pada tahun ini, Bank Mandiri telah menyusun inisiatif penajaman strategi sebagai bentuk implementasi corporate plan jangka panjang untuk meraih market dominance melalui empat fokus.
"Antara lain, fokus memperkuat dominasi wholesale segmen dan ekosistem bisnis turunan, fokus mengeksekusi pertumbuhan bisnis dengan pendekatan berbasis ekosistem, fokus memperkuat platform digital Livin', Livin' Merchant, Kopra dan Smart Branch untuk meningkatkan profitabilitas serta fokus melakukan alignment strategi perusahaan anak dengan perseroan," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Lewat transformasi digital yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir, Bank Mandiri telah mampu mendorong komposisi dana murah mencapai 74,3 persen secara konsolidasi dan 79,4 persen secara bank only. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan layanan digital perseroan. Super Apps Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 37 juta kali sejak diluncurkan pada Oktober 2021 dan mampu melayani lebih dari 2,8 miliar transaksi sepanjang tahun 2023.
Nilai transaksi Livin’ by Mandiri selama tahun 2023 telah menembus lebih dari Rp 3.271 triliun, melesat 32,32 persen dari periode tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp 19.100 triliun transaksi. Platform digital super lengkap ini dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di manapun dan kapanpun, untuk berbagai segmen nasabah, mulai dari nasabah korporasi hingga nasabah SME.
“Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang tahun 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka,” kata Darmawan.
Bank Mandiri bakal membagikan dividen sebesar Rp 33,03 triliun miliar atau 60 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2023 sebesar Rp 55,1 triliun Sementara 40 persen atau Rp 22,02 triliun dari laba bersih konsolidasi tahun lalu disepakati sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.
Dengan nilai tersebut, total dividen yang dibagikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 17 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara. Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai kisaran Rp 353,95 naik 33 persen secara year on year (YoY).