Jumat 08 Mar 2024 08:26 WIB

Google Doodle Rayakan Hari Perempuan Sedunia, Ini Sejarahnya

Tanggal 8 Maret memperingati dua demonstrasi awal Hari Perempuan.

Seorang wanita memegang balon dan poster untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di pusat kota Kiev, Ukraina, 8 Maret 2018. Perempuan di seluruh dunia akan menuntut kesetaraan upah, hak reproduksi, pendidikan, keadilan dan kebutuhan penting lainnya selama demonstrasi memperingati Hari Perempuan Internasional pada hari Jumat , 8 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Seorang wanita memegang balon dan poster untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di pusat kota Kiev, Ukraina, 8 Maret 2018. Perempuan di seluruh dunia akan menuntut kesetaraan upah, hak reproduksi, pendidikan, keadilan dan kebutuhan penting lainnya selama demonstrasi memperingati Hari Perempuan Internasional pada hari Jumat , 8 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google Doodle pada Jumat (8/3/2024) merayakan Hari Perempuan Internasional (IWD) dan semua kemajuan yang telah dicapai menuju kesetaraan gender. Dilansir Mint, doodle ini diilustrasikan oleh seniman Doodle, Sophie Diao. 

Peringatan hari perempuan ini pertama kali dilakukan pada 1975. Tanggal 8 Maret memperingati dua demonstrasi awal Hari Perempuan, satu di Saint Petersburg, dan lainnya di New York City. Meskipun pada tahun dan tempat yang berbeda, aksi unjuk rasa ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai kesetaraan gender termasuk pekerjaan yang adil dan aman, hak untuk memilih, dan hak untuk memegang jabatan publik.

Baca Juga

Penjelasan lebih lanjut mencatat bahwa pawai IWD hari ini fokus pada isu-isu seperti kesenjangan upah gender dan ras, hak-hak reproduksi, dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. “Saat ini, masyarakat merayakan perempuan yang telah mengubah masyarakat, memperjuangkan kesetaraan, dan memberikan contoh positif bagi orang-orang di mana pun," tulis penjelasan Google. 

Google Doodle menekankan kemajuan yang dicapai perempuan selama bertahun-tahun tidak akan mungkin terjadi tanpa tindakan berani dari orang-orang sebelum mereka.

Hari Perempuan Internasional berfungsi sebagai landasan untuk merayakan pencapaian perempuan, memperkuat diskusi tentang kesetaraan gender, mengadvokasi kemajuan yang lebih cepat menuju kesetaraan, dan memobilisasi sumber daya untuk inisiatif yang berpusat pada perempuan.

Warna-warna yang diasosiasikan dengan Hari Perempuan Internasional adalah ungu, hijau, dan putih, yang masing-masing memiliki makna simbolis. Ungu melambangkan keadilan dan martabat, sedangkan hijau melambangkan harapan. Putih, meskipun merupakan konsep yang kontroversial, menandakan kemurnian. 

Perlu dicatat lebih lanjut bahwa “The Color Purple” oleh Alice Walker, adalah novel pemenang Hadiah Pulitzer yang mengikuti kehidupan seorang wanita muda Afrika-Amerika di awal abad ke-20 Selatan, mengeksplorasi tema-tema ras, gender, dan identitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement