CIREBON -- Sujumlah wilayah di wilayah Cirebon, dalam sebulan terakhir ini kerap menjadi langganan banjir. Penyebabnya, selain intensitas hujan tinggi, juga terjadi pendangkalan berat di sejumlah sungai.
Oleh karena itu, lima sungai akan dilakukan normalisasi untuk mencegah terulangnya banjir di wilayah Kabupaten Cirebon. Selain itu, peninggian tanggul-tanggul sungai yang posisinya rendah juga akan dilakukan.
‘’Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tahun ini melakukan normalisasi sungai dan juga akan ada perencanaan teknis untuk meninggikan tanggul,’’ ujar Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, saat meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Bey menyebutkan, kelima sungai yang akan dinormalisasi pada tahun ini yakni sungai Ciberes, Ciputih, Cingaraja, Cijurai dan Ender. Pelaksanaan normalisasi kelima sungai itu diharapkan agar banjir tidak kembali terulang di Kabupaten Cirebon.
‘’Saya akan segera berkoordinasi dengan menteri PUPR untuk melakukan normalisasi dan revitalisasi tanggul-tanggul yang cukup tua. Dan ada lima sungai yang akan dinormalisasi pada tahun ini,’’ terang Bey.
Bey menyatakan, rencana teknis untuk normalisasi sungai bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS sudah matang.
‘’Dengan tindakan ini, kami bertekad mengakhiri siklus banjir yang menghantui wilayah ini setiap tahunnya, serta memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hidup dan beraktivitas normal tanpa rasa takut akan ancaman banjir,’’ ucap Bey.
Bey mengaku sempat melihat ada warga yang sudah mempersiapkan tanggul di depan rumahnya. Namun, tanggul itu tetap jebol karena derasnya air banjir.
‘’Kita berharap normalisasi dan revitalisasi tanggul dilakukan secara serentak di lima sungai tersebut. Akan tetapi kami akan menyurati terlebih dahulu kementerian PUPR mengingat tanggul-tanggul sungai di Jawa Barat usianya sudah lebih dari 25 tahun,’’ tutur Bey.
Bey pun meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk segera melakukan normalisasi sungai yang ada di daerahnya masing-masing.
‘’Kami berharap seluruh pemerintah kabupaten/kota segera melakukan evaluasi, terutama soal normalisasi sungai, karena kita tahu sungai-sungai sudah mulai sedimentasi,’’ tukas Bey.
Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, banjir yang disebabkan luapan sungai Ciputih, Ciberes, Pekik, dan Cisanggarung tersebut membuat sekitar 33.000 rumah terendam, 40.075 KK/83.000 jiwa terdampak banjir, dan 4.200 jiwa mengungsi.
Sebagai upaya penanganan bencana banjir tersebut, Dinas Sosial Provinsi Jabar telah menyalurkan bantuan berupa makanan dan sandang senilai Rp 101.690.850. Dana tersebut bersumber dari APBD Provinsi Jabar.
Sementara itu, Kementerian Sosial RI juga telah mendorong bantuan berupa makanan siap saji, lauk pauk siap saji, makanan anak, sandang, kasur, kidsware, family kit, selimut, terpal dan tenda, yang didorong langsung dari gudang pusat Kemensos senilai Rp 1.401.208.000. n Lilis Sri Handayani, ed: Agus Yulianto