REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang masih kerap memilih cara tradisional dalam mengobati anak yang sedang sakit di rumah, misalnya dengan membalurinya dengan ramuan bawang merah atau mengeroknya. Namun, apakah cara ini aman dari segi medis?
Dokter spesialis anak Fitri Hartanto mengatakan, sebetulnya semua pengobatan tradisional itu ada kajian ilmiahnya. Bawang merah, misalnya, berkhasiat membuat lancar saluran peredaran darah.
"Dikerok juga membantu saluran peredaran darah di kulit, tapi kalau dikerok, di anak tentu akan menyakitkan karena memberikan penekanan, sehingga akan menghambat keluarnya hormon endorfin (kesenangan)," kata dr Fitri dalam acara daring belum lama ini.
Menurut dr Fitri, tidak ada anak kecil yang dikerok sambil senyum-senyum. Padahal, esensi dari pengobatan juga perlu mempertimbangkan kesenangan anak.
Di samping itu, dr Fitri menjelaskan manfaat stimulasi pijat yang tepat pada anak. Pijat bisa meningkatkan hormon pertumbuhan, hormon endorfin, meredakan nyeri, kestabilan untuk bayi prematur, hingga meningkatkan kualitas hidup.
"Kalau stimulasi pijat itu kita harapkan ada interaksi anak senang, sehingga hormon endorfin itu bisa keluar. Silakan diberikan bawang, asal harus hati-hati karena saat anak menyentuhnya lalu kena mata jadi berisiko," ujar dokter dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dokter Fitri menyarankan tidak memberikan sesuatu yang berisiko pada anak. Kalau masih bisa dihindari, sebaiknya tidak perlu. Sebab, saat ini cukup banyak pilihan lebih aman, seperti untuk stimulasi pijat untuk anak.