Jumat 08 Mar 2024 15:55 WIB

Empat Fakta Kasus Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Perumahan Elite Bekasi, Terakhir Bikin Pilu

Korban diketahui ditusuk berkali-kali hingga akhirnya tewas.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus pembunuhan bocah berusia lima tahun berinisial AAMS di perumahan elite di kawasan Summarecon Bekasi Kota mengggemparkan masyarakat. Korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah di atas kasur dilantai 2 di rumah mewah pada hari Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Kasus dugaan pembunuhan sadis ini ditangani oleh Polres Metro Bekasi Kota.

“Korban 5 tahun 7 bulan. Korban ditusuk berkali-kali,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus.

Baca Juga

Hingga saat ini penyidik Polres Metro Bekasi Kota telah menerapkan satu tersangka pembunuhan terhadap AAMS. Penyidik juga melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap enam orang saksi, yaitu tiga orang di antaranya pihak keamanan kompleks atau sekuriti, lalu satu orang kerabat tersangka dan satu orang saudara dari suaminya tersangka.Kemudian bapak dari korban itu sendiri.

Berikut beberapa fakta kasus pembunuhan terhadap anak berusia lima tahun di Bekasi.

1. Ibu Korban Jadi Tersangka Pembunuhan

Penyidik Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan atau menentukan tersangka kasus pembunuhan terhadap AAMS setelah melakukan gelar perkara pada hari ini, Jumat (8/3/2024). Ibu korban berinisial SNF (26 tahun) dijadikan tersangka atas pembunuhan anaknya sendiri. Dia diduga kuat menusuk berkali-kali bagian dada pada saat korban terlelap tidur. 

Namun pihak penyidik masih belum dapat mengetahui apa motif SNF menghabisi buah hatinya dengan sadis. Hingga SNF ditetapkan sebagai tersangka pihak penyidik masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui apa sebenarnya alasan dari SNF melakukan tindakan keji terhadap anaknya sendiri. Saat ini yang bersangkutan ditahan di Polres Metro Bekasi Kota. 

2. Korban Alami 20 Tusukan

Korban AAMS diduga tewas akibat ditusuk menggunakan senjata tajam jenis pisau dapur yang juga ditemukan di sekitar kejadian. Pisau yang diduga kuat digunakan tersangka untuk membunuh korban sudah dicuci. Dari hasil visum terhadap jasad korban, terdapat luka tusukan sebanyak 20 di bagian dada. 

“Luka tusuk sebanyak 20 kali, dada sebelah kiri. Korban dibawa ke rumah sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi,” kata Firdaus.

3. Tersangka Mengaku Dapat Bisikan Ghaib dan Tertawa

Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka SNF mengaku dirinya mendapat bisikan ghaib yang membuat dirinya tega membunuh buah hatinya. Namun penyidik belum dapat membeberkan bagaimana bisikan ghaib yang didengar atau dimaksud oleh tersangka. Saat ini penyidik masih menyelidiki lebih dalam perihal pengakuan tersangka tersebut.

Selain itu, juga ada kejanggalan pada diri tersangka. Disebutkan tersangka SNF sempat tertawa saat dimintai keterangan oleh polisi. Dengan adanya sikap yang janggal tersebut, kata Wira, tim penyidik dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) bakal mendalami psikologis terduga pelaku SNF. Termasuk memastikan apakah pelaku teindikasi mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Karena itu, Wira menyampaikan pihaknya belum dapat memastikan perihal kejiwaan SNF.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement