Jumat 08 Mar 2024 17:56 WIB

Pencarian 3 Santri Hanyut di Sungai Cikapundung Hingga ke Citarum

Pencarian tiga santri yang hanyut di Sungai Cikapundung hingga ke Sungai Citarum.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Aliran Sungai Cikapundung. Pencarian tiga santri yang hanyut di Sungai Cikapundung hingga ke Sungai Citarum.
Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Aliran Sungai Cikapundung. Pencarian tiga santri yang hanyut di Sungai Cikapundung hingga ke Sungai Citarum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim SAR Gabungan kembali melakukan pencarian terhadap tiga orang santri yang hanyut dan hilang di Sungai Cikapundung, Jalan Rancabentang, Kota Bandung, Kamis (7/3/2024) sore kemarin. Pencarian dilakukan dari tempat kejadian perkara (TKP) hingga ke Sungai Citarum di Baleendah.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan petugas mulai melakukan pencarian terhadap para korban sejak Kamis (7/3/2024) malam kemudian dilanjutkan pencarian di hari kedua, Jumat (8/3/2024). Pencarian dilakukan di empat sektor.

Baca Juga

"Pencarian terbagi empat sektor pertama dari tempat kejadian tenggelamnya santri tersebut sampai ke Jembatan BBWS sekitar 1,80 kilometer," ucap dia, Jumat (8/3/2204).

Selanjutnya tim kedua melakukan pencarian di Sungai Cikapundung dari Jembatan BBWS hingga ke Jalan Cihampelas. Di sektor satu dan kedua pencarian dilakukan menggunakan perahu rafting.

"Sektor tiga Cihampelas sampai Jalan Wastukencana menggunakan perahu karet, sektor empat dikonsentrasikan di Baleendah (Citarum)," kata dia.

Ia menyebut pencarian dilakukan di Baleendah karena memperhatikan kondisi debit air yang tinggi. Sehingga diperkirakan korban terbawa arus deras sampai Baleendah.

"Saat kejadian (air) dari kondisi normal peningkatan 1,5 meter kemungkinan korban terbawa arus dengan arus deras sampai Baleendah," kata dia.

Ia mengatakan hingga siang korban belum ditemukan. Pihaknya akan mengevaluasi operasi pencarian di hari kedua dan diperkirakan pada hari ketiga pencarian akan lebih meluas.

"Akan dipertambah luas pencarian, dengan kondisi debit air memungkinkan hanyut ke Citarum," kata dia.

Supriono mengungkapkan saat para santri tengah berada di sungai kondis air di bawah normal alias kecil dan cuaca cerah berawan. Namun, tiba-tiba air besar datang dari hulu yang diketahui tengah terjadi hujan.

Kapolsek Cidadap Kompol Arsyad mengatakan para korban tengah bermain di sungai di luar kegiatan belajar mengajar pesantren. Letak pesantren berada di samping sungai. Ia mengatakan mereka yaitu Rizki, Rizal dan Baihaki.

"Korban terbawa hanyut," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement