Jumat 08 Mar 2024 20:12 WIB

Hasil Panen Petani Lebak Capai 4.122 Ton Hingga Februari 2024

Stok beras di Lebak, Banten, hingga kini masih aman.

Red: Nora Azizah
Petani melepas jaring hama burung di tanaman padi siap panen (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Petani melepas jaring hama burung di tanaman padi siap panen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Produksi beras dari hasil usaha pertanian pangan para petani lokal di Kabupaten Lebak, Banten, selama Januari-Februari 2024 mencapai 4.122 ton atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 6.519 ton. Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar, di Lebak, Jumat (8/3/2024), mengatakan, produksi beras di daerah ini dengan penduduk 1,4 juta dan kebutuhan konsumsi pangan 143.038 ton per tahun atau 11.920 ton per bulan relatif aman, meski produksi Januari-Februari sebesar 4.122 ton. 

Sebab, produksi beras tahun 2023 surplus sebanyak 189.663 ton atau mencukupi untuk kebutuhan konsumsi 15 bulan ke depan. Oleh karena itu, pihaknya menjamin persediaan beras di Kabupaten Lebak terpenuhi selama Ramadhan hingga Lebaran 2024, terlebih pada Maret 2024 panen raya seluas 13 ribu hektare.

Baca Juga

"Kami meyakini persediaan beras di daerah ini relatif aman dan mencukupi," katanya pula. 

Menurut dia, pemerintah daerah kini menggenjot petani di 28 kecamatan agar dapat melakukan gerakan percepatan tanam. Saat ini, curah hujan diberbagai daerah relatif tinggi, sehingga terpenuhi ketersediaan pasokan air untuk pertanian padi sawah.

Selama ini, jumlah areal persawahan baku di Kabupaten Lebak seluas 44 ribu hektare dan angka tanam 130 ribu hektare per tahun mampu menyumbangkan kedaulatan pangan nasional sekitar 4-5 persen. Bahkan, usaha pertanian pangan padi di daerah ini masih menjadi andalan ekonomi petani, apalagi saat ini harga gabah basah ditampung tengkulak Rp7.000/kg. 

"Jika panen itu menghasilkan produktivitas 6 ton/hektare dengan harga gabah basah Rp7.000/kg, maka petani bisa menghasilkan pendapatan Rp49 juta. Pendapatan sebesar itu dipastikan petani bisa meraup keuntungan besar," katanya lagi.

Udin (55), seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini memasok beras lokal dari petani sebanyak 20 ton karena sudah panen padi itu. Saat ini, harga beras lokal turun dibandingkan sepekan lalu bisa mencapai di atas Rp14 ribu per kilogram.

"Kami menjual beras lokal Rp11 ribu per kilogram, dan dipastikan pertengahan Maret 2024 harga beras kembali normal karena terjadi panen raya itu," kata Udin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement