Jumat 08 Mar 2024 21:43 WIB

Pascabanjir Bandang, Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tutup Total

Seluruh alat media dan perabotan Rumah Sakit Santa Anna Kendari tersapu banjir.

Red: Qommarria Rostanti
Situasi di depan RS Santa Ana, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (7/3/2024). Pascabanjir bandang, RS tersebut menutup total pelayanannya.
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Situasi di depan RS Santa Ana, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (7/3/2024). Pascabanjir bandang, RS tersebut menutup total pelayanannya.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pelayanan Rumah Sakit Santa Anna Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditutup total pascabanjir bandang yang yang melanda areal rumah sakit tersebut pada Senin (4/3/2024). Hal ini dilakukan sebab banjir yang ikut melanda rumah sakit tersebut menenggelamkan seluruh areal beserta alat medis yang terdapat di dalamnya.

Berdasarkan keterangan pihak keamanan rumah sakit, Samsul, yang berjaga pelayanan ditutup akibat seluruh alat media dan perabotan  terseret banjir hingga beberapa mengalami kerusakan. “Pelayanan ditutup total karena banyak dari alat medis terutama yang elektronik rusak terkena banjir jadi untuk sementara ditutup dulu,” kata Samsul.

Baca Juga

Hingga berita ini diterbitkan masih belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit yang masih sibuk membersihkan material lumpur di areal dan alat medis yang masih bisa diselamatkan. Banjir bandang melanda sebagian besar wilayah Kota Kendari pascadiguyur hujan dengan intensitas tinggi tak terkecuali warga lorong Lasolo yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Santa Anna merupakan wilayah dengan dampak terparah banjir di Kota Kendari.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 04 Rukun Warga (RW) Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Hj Hepu Hamid, mengaku banjir yang terjadi di lorong Lasolo kali ini adalah yang terparah dari yang pernah terjadi. “Jadi total ada 42 rumah yang terdampak banjir bandang kali ini tapi untuk jumlah warganya saya belum mendata karena kondisi masih belum stabil seperti yang saat ini,” kata Hepi Hamid.

Pihaknya berharap pemerintah bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan warga terdampak untuk sekarang ini terutama dalam hal makanan dan pakaian. “Kami berharap pemerintah bisa bergerak cepat untuk membantu terutama makanan karena kami disini sudah tidak bisa masak semua bahan makanan hanyut dan perabotan kotor bahkan rusak terseret banjir,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement