Jumat 08 Mar 2024 23:12 WIB

Petinggi PBSI Kecewa dengan Kiprah Atlet di French Open

Daya juang atlet dinilai sangat buruk.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Ricky Subagja .
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ricky Subagja .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja memberikan evaluasi terkait penampilan wakil Indonesia di turnamen BWF Super 750 French Open 2024.

Pasalnya, dari 13 wakil yang diturunkan pada turnamen pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade 2024 Paris ini, hanya ada dua wakil saja yang berhasil maju ke babak perempat final.

Baca Juga

“Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi,” kata Ricky, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Jumat (8/3/2024). 

Menurut Ricky, kendala yang paling jelas terlihat adalah daya juang di lapangan yang ia nilai kurang.

“Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal, itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal,” ujar dia.

Peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta itu menambahkan, secara teknis, para pebulu tangkis Indonesia memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing dengan para wakil dari negara-negara lainnya.

“Secara teknis mereka tidak kalah apalagi saya mendapat laporan dari Pak Nanang Kusuma sebagai performa analisis bahwa teknis dan fisik anak-anak ada peningkatan,” kata Ricky.

“Contoh dari ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shoibul Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik,” ujarnya menambahkan.

Ia berharap, atlet dan pelatih harus bisa saling memberikan dukungan dan masukan, agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di arena pertandingan, mulai dari faktor teknis maupun nonteknis.

“Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan, pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjadi kebuntuan,” jelas Ricky.

“Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi, yang lain itu harusnya nomor sekian,” ujarnya menambahkan.

Ricky menegaskan, ia ingin adanya keterbukaan dari atlet dan pelatih tentang apa yang menjadi hambatan mereka untuk memberikan penampilan terbaik di setiap turnamen.

“Saya ingin keterbukaan. Jadi apa yang menjadi kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk di-support, baik ke atlet ataupun pelatih,” tegas Ricky.

“Dengan waktu yang sempit menuju All England (pada 12-17 Maret), saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Indonesia hanya memiliki dua wakil tersisa untuk berlaga di babak delapan besar French Open 2024. Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bakal berhadapan dengan ganda putra Taiwan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan, sedangkan tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo akan bertemu dengan wakil Denmark Anders Antonsen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement