Jumat 08 Mar 2024 23:39 WIB

Menhub: Angkutan Barang Harus Adopsi Kemajuan Teknologi

Kementerian Perhubungan terus mendorong digitalisasi layanan di seluruh transportasi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan sejumlah kinerja dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub 2023 di Gedung Kemenhub, Rabu (20/12/2023).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan sejumlah kinerja dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub 2023 di Gedung Kemenhub, Rabu (20/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai perlunya adopsi kemajuan teknologi bagi setiap angkutan barang. Menurutnya, penyelenggaraan pelayanan angkutan barang tidak hanya harus sampai tujuan dengan selamat serta terintegrasi dengan moda transportasi lain, tetapi angkutan barang juga harus mengadopsi kemajuan teknologi melalui penerapan transformasi digital.

"Kementerian Perhubungan terus mendorong digitalisasi layanan di seluruh sektor transportasi di Indonesia. Digitalisasi merupakan solusi tepat untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta  memastikan adanya proses transparansi," kata Budi Karya dikutip dari siaran persnya, Jumat (8/3/2024).

Budi Karya mencontohkan di Sektor Transportasi Darat, Direktorat Jenderal Pehubungan Darat memiliki Aplikasi "MitraDarat" yang memiliki fitur Fleet Management System (FMS). Fitur ini berfungsi agar masyarakat dapat memantau jadwal dan kedatangan bus.

Saat ini FMS sudah diterapkan di lebih dari 15 layanan BRT dengan cakupan 20 kota dan lebih dari 1.500 bus. FMS kedepannya akan diterapkan pada angkutan barang, baik angkutan barang komersil maupun angkutan barang perintis. Digitalisasi pelayanan perizinan berbasis digital juga telah diterapkan Ditjen Darat melakui aplikasi tetsebut.

Selain itu, Budi Karya juga berpesan agar seluruh pihak berkolaborasi untuk menekan resiko kecelakaan angkutan barang. Beberapa contohnya, yakni dengan memberi pelatihan bagi pengawas dan awak kendaraan angkutan barang, pemeliharaan kendaraan angkutan barang secara berkala, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan, dan pengawasan terhadap operasional angkutan barang.

"Tiga faktor utama penyebab kecelakaan belalangan ini adalah karena kondisi jalan yang dilalui, kondisi SDM pengemudi, serta kondisi kendaraan yang dioperasikan. Tentu dalam menghadapi tantangan tersebut, kolaborasi antar sektor dan pihak yang berkepentingan sangatlah penting guna memastikan penyelenggaraan angkutan barang dapat berjalan dengan lancar, aman dan selamat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement