REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Tambang Batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih bersih sebesar Rp 6,1 triliun sepanjang tahun 2023. Laba ini diperoleh dari total pendapatan sebesar Rp 38,55 triliun sepanjang tahun 2023.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan, laba ini diperoleh karena pertumbuhan penjualan domestik sebesar 12 persen. Meski memang adanya koreksi laba sebab harga batu bara yang menurun pada tahun 2023.
Volume penjualan batubara perusahaan sebesar 37 juta ton. Komposisi ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 dan penjualan domestik sebesar 21,4 juta ton.
"Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Hari ini harga batubara terkoreksi 34 persen secara tahunan," kata Arsal dalam paparannya, Jumat (8/3/2024).
Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
Tahun ini, perusahaan mentargetkan produksi batubara mencapai 41,3 juta ton. "Perseroan mempunyai target dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Jadi pada tahun 2024 PTBA menargetkan produksi batu bara 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton serta angkutan 33,7 juta ton," tambah Arsal.